SELAMAT DATANG DI BLOG INFORMASIKU

Rabu, 02 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi ini banyak persaingan yang terjadi dalam “Global Market” (Pasar Global/Pasar Bebas), oleh karena itu setiap pelaku pasar (Produsen) di tuntut untuk dapat bersaing ketat dalam pasar global, karena tanpa adanya kekuatan dari pelaku pasar, maka dia tidak dapat bersaing, sehingga lambat laun akan tersisihkan dari pasar global, untuk itu maka diperlukanlah pengembangan beberapa sektor dari pelaku pasar, dan biasanya dapat dilakukan dari berbagai macam sektor yang ada, adapun sektor-sektor tersebut salah satu diantarnya adalah sektor Marketing (Pemasaran), Service (Pelayanan) dan bahkan Product (Produk).
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka kita dapat memperoleh satu sektor yang tidak kalah pentingnya dalam menghadapi persaingan, yakni Sektor Product (Produk). Produk pun sangat perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh karena produk merupakan cerminan awal dari pelaku pasar itu sendiri, dengan produk yang “gagal” menarik perhatian Consumer (Konsumen/pembeli/pemakai jasa), maka “gagal” pula pelaku pasar dalam bersaing di pasar global, adapun sebaliknya apabila produk “berhasil” maka hal ini akan sangat menguntungkan pelaku pasar dalam menghadapi persaingan ekonomi, sehingga bisa berkembang dan diunggulkan oleh Konsumen. Adapun Produk dari pelaku pasar juga perlu pembaharuan, inovasi baru dan bahkan pencetusan “New Product” (Produk Baru) tentunya  setelah melalui beberapa kajian pasar, yang sangat diperhitungkan dan matang serta melihat “Market Oportunity” (Peluang Pasar), karena dengan hal-hal tersebut maka tujuan dari perusahaan menjalankan “Growing Market” (Pertumbuhan Pasar) dapat terlaksana sehingga perusahaan dapat memperoleh perkembangan keuntungan yang bertambah tiap tahunnya. Pengembangan usaha ini sangatlah bermanfaat bagi kemajuan perusahaan, karena dengan pengembangan ini perusahaan dapat mengasilkan laba bersih yang cukup banyak tiap tahunnya, sehingga apabila perusahaan dapat berkembang, maka pertumbuhan ekonomi di negara ini dapat berkembang pula.
Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga mestinya tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Oleh sebab itu baik buruknya kestabilan perbankan dan lembaga keuangan sangat berpengaruh pada perekonomian negara. Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai perantara antara pemilik modal (fund supplier) dengan pengguna dana (fund user). Di Indonesia, jumlah bank cukup banyak yaitu 240 buah bank sebelum dilikuidasi tahap pertama pada tahun 1999. Namun dengan belum berakhir krisis moneter yang melanda Indonesia semakin banyak bank yang bermasalah akibatnya bertambah banyak pula bank yang dilikuidasi. Salah satu permasalahan yang muncul adalah bank menghadapi negative spread yakni suku bunga tabungan lebih besar dari pada suku bunga pinjaman, hal ini menyebabkan bank sulit memperoleh keuntungan. Struktur perbankan yang sehat dan operasional yang efisien merupakan inti dari semua permasalahan perbankan baik buruknya industri perbankan akan banyak ditentukan oleh baik tidaknya struktur yang dibuat dan kebijakan yang efisien, disamping perlu adanya fungsi pendukung yang lain seperti pengawasan dan pengaturan yang efektif. Perbankan merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktivitas perekonomian masyarakat modern. Munculnya perbankan, diharapkan mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan (financial), komersial dan investasi. (dikutip dari Skripsi RR. Vera Chintya Devi:2010)
             
            Berdasarkan kutipan diatas dapat terlihat bahwa perbankan menjadi salah satu faktor terpenting dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi sebuah negara, ini dikarenakan perbankanlah yang banyak mengambil alih dalam hal keuangan, devisa, investasi serta inflasi juga bisa terjadi di dunia perbankan, lain halnya dengan kajian empiris yang didapat dari penelitian yang berjudul “Analisis Studi Kelayakan Pendirian Lapangan Futsal ‘Free Style’ Futsaltainment Center (FFC) di Kota Mataram ditinjau dari Aspek Pasar dan Pemasaran” (Andi Arif Sanjaya:2009) didalamnya mengatakan bahwa Feasibility Study atau Studi Kelayakan Bisnis sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat luas, oleh karena itu setiap perusahaan yang berencana menginvestasikan dananya disarankan untuk melakukan studi kelayakan terlebih dahulu, karena dengan studi kelayakan perusahaan akan mengetahui terlebih dahulu gambaran dari prospek usaha yang direncanakan kedepannya, sehingga hal tersebut dapat menjadi acuan bagi pengambil keputusan agar apa yang diputuskan tepat dan sesuai dengan apa yang diharapkan (laba) sehingga tidak terjadi kerugian apabila investasi yang direncakanan akan dijalankan. Begitu pula dalam perbankan, tentunya bank merupakan bentuk badan usaha yang berbadan hukum seperti perusahaan, sehingga apabila menghendaki pengembangan usaha dengan mecetuskan proyek baru, maka tindakan Feasibility Study sangatlah diperlukan dan tentunya melalui berbagai kajian teoritis dan analisis yang sesuai dengan keadaan objek dari studi kelayakan tersebut, adapun data-data yang akan diolah haruslah sesuai dengan keadaan objek yang diteliti.
            Dari kesekian banyak pelaku pasar, ada salah satu pelaku pasar yang disebut Perbankan atau biasanya disebut dengan Bank, yang mana salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perbankan adalah perusahaan pemerintah yakni PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. , Bank Rakyat Indonesia juga harus mampu bersaing ketat dalam operasionalnya. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di purwokerto jawa tengah oleh raden Aria Wiraatmaja dengan nama “Hulp-en spharbank der inland bestuur ambtenaren” atau “Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan indonesia (Pribumi)”,  yang berdiri tanggal 16 Desember 1895 yang kemudian dijadikan hari kelahiran Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dibawah berikut adalah beberapa visi dan misi dari Bank Rakyat Indonesia.
Visi dari Bank Rakyat Indonesia adalah :
“Menjadi Bank Komersial Terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah”
Berikut adalah beberapa Misi Bank Rakyat Indonesia yang tidak mungkin dituliskan satu per satu dalam penelitian ini :
“Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro kecil dan menengah, untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat”
“Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good cooporate governance
“Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan”
Demikianlah sebagian misi dari Bank Rakyat Indonesia dan masih banyak lagi misi dari Bank Rakyat Indonesia yang tertulis maupun tidak tertulis. Berikut ini adalah spesifikasi mengenai Produk-produk dan Layanan Bank Rakyat Indonesia yang sudah ada dan sedang berlangsung di pasar:
1.        Simpanan: Deposito (Valas Rupiah), Giro (Valas Rupiah), Tabungan (Britama, Simaskot, Simpedes, Tabungan Haji).
2.        Kredit: Mikro / KUPEDES, Retail, Simultan, dan lain-lain.
3.        Syari’ah: Jasa Binis (Bank Garansi, Kliring, dan lain-lain), Jasa Keuangan (Bill Payment, INKASO, Penerimaan Setoran, Transaksi Online Transfer, dan lain lain), Jasa lain (Setoran pajak, Dana orang tua asuh, Western Union, denda tilang, Zakat, Infaq).
4.        Lain-Lain: Pernah mendapat banyak penghargaan, namun salah satunya adalah Bisnis Indonesia Award 2006, SWA 2006 sebagai Best Brand Award , dan lain-lain.
Dari kesekian banyak produk yang menjadi produk jasa dalam Bank Rakyat Indonesia tersebut, terdapat  sebuah produk jasa bank yang  baru diluncurkan beberapa tahun lalu (Tahun 2009), yakni produk baru bank berupa jasa simpanan atau tabungan bagi anak-anak dengan nama “BritAma Junio”, produk ini merupakan produk pencetusan baru yang sasaran konsumennya adalah anak-anak yang berkemauan dan berkeinginan untuk menabung. Dilihat dari namanya “BritAma Junio” atau tabungan untuk anak-anak, tentulah jenis simpanan ini sangatlah menarik untuk anak-anak, hal ini dapat dilihat dari Buku tabungan yang menggunakan wallpaper tokoh kartun dari warner bross seperti tom & jerry, superman, karena tokoh-tokoh kartun umumnya banyak disukai oleh anak-anak maka Bank Rakyat Indonesia bekerja sama dengan perusahaan warner bross agar mendapatkan lisensi (ijin) untuk memakai tokoh-tokoh kartun tersebut sebagai wallpaper pada produk “BritAma Junio”,  dan ini merupakan salah satu daya tarik bagi anak-anak. Produk “BritAma Junio” baru berjalan sejak beberapa tahun yang lalu dan masih dianggap baru dalam pencetusan produk bank, adapun telah beberapa tahun berjalan produk bank ini menarik dan perlu dikaji serta perlu diadakannya penelitian kelayakan tentang produk baru ini. Selain hal tersebut diatas terdapat isu kritis yang bisa dijadikan dasar dalam penelitian ini, yakni bahwa banyak pengguna internet menyebutkan beberapa tahun terakhir perkembangan BrtiAma Junio sangatlah berkembang pesat, dan apa yang dijelaskan oleh para penulis bloger berdasarkan data-data yang tidak jelas sumber dan asalnya dari mana, maka dari situlah terdapat keraguan dalam pernyataan yang menyebutkan bahwa produk BritAma Junio berkembang pesat, karena pernyataan dari para penulis bloger masih berupa kajian teoritis dan kesemuanya itu memerlukan pembuktian dan pengecekan secara akademis dan edukasi menggunakan alat analisis keuangan yang mana data-data yang diolah adalah pasti dan bisa dipertanggung jawabkan.
Selain hal tersebut diatas isu kritis yang dapat dijadikan dasar yakni keraguan tentang kelayakan BritAma Junio dari aspek pasar, walaupun dari hasil wawancara dengan salah satu karyawan memberikan jawaban yang kebanyakan positif (Produk BritAma Junio Berhasil:Nurlaila), akan tetapi karena dewasa ini banyak produk pesaing yang selaras dengan BrtiAma Junio, adapun produk  tersebut diantaranya adalah : BII Super Kidz (BII), Tabungan Junior (Bank CIMB Niaga), Tabungan Junior (OCBC NISP), Tabungan Junior Panin (Bank Panin), Permata Bintang (Bank Permata), selaras dengan BritAma Junio produk-produk yang sejenis dengan BritAma Junio juga sangat berkembang dan sangat diminati oleh banyak anak-anak, bahkan ada beberapa Produk yang lebih unggul dari BriAma Junio sebagai contoh seperti BII Super Kidz yang lebih unggul dalam fasilitias yakni mempunyai bus banking atau mobil keliling yang berfungsi untuk memasarkan produk tabungannya bahkan konsumen bisa membuka tabungan dari  bus banking tersebut. Dengan adanya produk yang selaras atau sejenis tersebut tentunya ini menjadi pertanyaan yang menjadi dasar dalam penelitian ini karena munculnya keraguan dalam pemasaran dari produk BritAma Junio mampukah bersaing dengan produk yang selaras dengan BritAma Junio dengan cara dilihat dari pengusaan segementasi pasar dari produk BritAma Junio.
 Berdasarkan hal itu semua maka peneliti bermaksud mengkaji dan mengangkat judul tetang kelayakan dari produk baru bank yang baru saja dicetuskan oleh salah satu bank pemerintah yakni PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Kantor Pusat dengan judul “Analisis Studi Kelayakan Produk Baru BritAma Junio terhadap pengembangan usaha ditinjau dari aspek pasar dan keuangan pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Kantor Pusat”. 


1.2              PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Apakah Produk Baru BritAma Junio pada PT. Bank Rakyat Indonesia ,Tbk. Layak terhadap pengembangan usaha Bank ditinjau dari Aspek Pasar dan Keuangan? ”.

1.3              TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertujuan agar dapat mengetahui sejauh mana peranan produk baru BritAma Junio terhadap pengembangan usaha pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. , dan pada akhirnya dapat diketahui apakah pencetusan produk BritAma Junio apakah Layak terhadap pengembangan usaha, ataukah Tidak Layak terhadap pengembangan usaha.

1.4              MANFAAT PENELITIAN
1.4.1        Secara Akademis
Sebagai bahan pembelajaran bagi Mahasiswa atau masyarakat umum agar dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang perbankan khususnya dalam masalah pencetusan ”New Product” atau produk baru bank secara umum serta produk BritAma Junio secara Khusus.
14.2     Secara Praktis
 Dapat digunakan sebagai tolak ukur PT. Bank Rakyat Indonesia,tbk. agar dapat dijadikan bahan acuan untuk pencetusan produk baru kedepannya.

1.4.2        Secara Teoritis
Dapat digunakan juga sebagai bahan pembelajaran bagi pembaca agar dapat mempelajari pengetahuan umum , khususnya dalam bidang perbankan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis komentar sesuka hatinya asal jangan menyinggung perasaan orang ^_^