BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENELITIAN TERDAHULU
Sebagai bahan
pertimbangan dan untuk memperkaya litelatur dalam penelitian ini, maka penulis menuangkan beberapa penelitian
terdahulu yang pernah diteliti sebagai acuan dalam analisis penelitian ini.
Adapun yang dijadikan bahan perbandingan yaitu beberapa penelitian skripsi
terdahulu yang mana pernah diteliti dan masing-masing penelitan menghasilkan
hasil studi kelayakan yang berbeda-beda, (layak dan tidak layak) namun
kebanyakan penelitian dari studi kelayakan adalah layak. Berikut dibawah
ini akan dijelaskan beberapa penelitian terdahulu yang dipakai sebagai acuan
dan perbandingan dalam penelitian ini sehingga penelitian ini lebih sempurna
dan dengan harapan lebih baik lagi dari penelitan-penelitian sebelumnya :
RR. Vera Chintya Devi (2010), dengan judul “Analisis Hubungan
Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Mandiri (persero),
tbk.” , adapun tujuan
dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah kepemilikan Modal dengan kinerja
keuangan (Rasio Profitabilitas) pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Tahun
2005 sampai dengan Tahun 2009. Adapun jenis
penelitian yang dilakukan dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Vera adalah
penelitian asosiatif dan penelitian deskriptif. Penelitian asosiatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih dan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
(Sugiyono:2005)
Marini (2009), dengan
judul “Analisis
Kelayakan Penambahan Aktiva Tetap pada Perusahaan Jasa Angkutan Umum PO. Buana
Mas Mataram Bila Ditinjau dari Kriteria Investasi”, dalam penelitan ini terdapat
beberapa alat analisis yang dipakai, diantaranya adalah IRR, NPV dan Profitability Indeks. ketiganya sangat
berhubungan dan berkaitan erat terhadap analisis yang mengacu pada kelayakan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui kelayakan dari
penambahan aktiva tetap pada perusahaan jasa angkutan yang mengangkut dari
jalur Bima-Mataram. Adapun jenis penelitan yang digunakan dalam penelitan ini
yakni penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan dan menjelaskan secara
kualitatif penelitan yang telah peneliti lakukan.
Andi Arief Sanjaya
(2010), dengan judul “Analisis Studi Kelayakan Pendirian Lapangan Futsal ‘Free Style’
Futsaltainment Center (FFC) di Kota Mataram ditinjau dari Aspek Pasar
dan Pemasaran”, Tujuan
dari penelitian ini yakni agar mengetahui kelayakan dari pendirian lapangan
fustal. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah:
1. Objek
Penelitian
Objek yang diteliti adalah berupa
pendirian lapangan futsal baru yakni Futsal ‘Free
Style” Futsaltainment Center (FFC).
2. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya
adalah beberapa usaha Lapangan Futsal yang sudah berdiri yang tersebar di
sekitar kota mataram, sehingga bisa dijadikan perbandingan dan pembelajaran
untuk pendirian lapangan fustsal baru.
3. Penyampaian
daftar pertanyaan (Quisioner) dan Studi Pustaka
Dalam penelitian ini menggunakan
alat analisis quisioner dan beberapa kajian kelayakan yang ditinjau dari aspek
pasar dan pemasaran sehingga dapat diketahui berapa minat konsumen terhadap
usaha yang akan didirikan ini, disamping itu pula penilitan ini mengacu pada
kajian pustaka yang ada dan dijadikan dasar sebagai pendukung analisis yang
dilakukan.
4. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif.
Yuwaana
Sulistiyanto (2001) melakukan penelitian dengan judul “ Studi Kelayakan Dari
Aspek Finansial Usaha Rumput laut Diteluk Ekas”. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui kelayakan usaha dari finansial usaha perkembangan budidaya rumput
laut diteluk ekas kecamatan keruak kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, sedangkan
alat analisa yang digunakan antra lain Net
Present Value (NPV), Profitability
Index (PI) dan Internal Of Return
(IRR). Hasil analisa tersebut peneliti menggunakan sampel 3 (tiga) petani
rumput laut yaitu strata 1, strata 2, dan strata 3. Pada strata 1 hasil NPV
adalah sebesar Rp 56. 205, 04, PI sebesar 1, 019 dan IRR dengan tingkat bunga
15%, adalah 15, 3812%. Strata 2 untuk NPV adalah Rp 106. 086,5, PI sebesar 1,
0181 dan IRR dengan tingkat bunga 15% adalah 15, 33%. Sedangkan untuk strata 3
NPV adalah sebesar Rp 16. 791,5, PI sebesar 1, 0018 dan IRR dengan tingkat
bunga 15% adalah 15, 0364%. Jadi dari NPV pada 3 (tiga) sampel petani rumput
laut menunjukkan nilai positif (+) berarti layak, untuk PI apabila mempunyai
nilai lebih dari 1(satu) atau PI>1 begitu juga dengan IRR di terima karena
tingkat bunga lebih tinggi dari tingkat bunga relevan maka usaha budidaya rumput
laut layak untuk dijalankan. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa usaha
budidaya rumput laut layak dijalankan apabila ditinjau dari kreteria investasi.
I Gusti Ayu Wahyusari dan Sofiana Savitri
(2007), melakukan penelitian dengan judul “Studi Kelayakan Pendirian Usaha
Distribusi Pakaian pada Perusahaan Grindcorner
Lombok” Penelitaian mengenai studi kelayakan usaha ini meneliti bagaimana
pengaruh aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek teknis dan operasional, aspek
hukum dan legalitas serta aspek keuangan terhadap kelayakan usaha distribusi
pakaian. Adapun tujuan penelitiannya adalah Untuk mengetahui bagaimana
pengaruhnya dalam aspek keuangannya terhadap kelayakan pendirian usaha. Jenis
penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif.
Dari
penelitian-penelitian di atas rata-rata penelitan menggunakan kriteria
investasi sebagai alat analisisnya, maka hal tersebut menjadikan suatu acuan
bagi penelitian ini khususnya dalam alat analisis datanya, sehingga penelitian
ini juga menggunakan kriteria investasi, hal ini dikarenakan alat analisis
kriteria investasi sangatlah cocok dalam studi kelayakan pada umumnya. Untuk
lebih mudahnya dalam membandingkan kelima penelitian tersebut diatas, berikut
akan disajikan dalam bentuk tabel guna mengkaji penelitian terdahulu. Adapun
table penelitan terdahulu adalah sebagai berikut :
Tabel
2.1 Kajian penelitian terdahulu
Penelitian
(Tahun)
|
Sampel
Penelitian
|
Variabel
Penelitian
|
Hasil
Penelitian
|
|
RR. Vera Chintya Devi (2010)
|
PT. Bank Mandiri,Tbk.
|
a. Kepemilikan
Modal
b. Rasio
Profitabilitas
|
a.
Kepemilikan Modal
b.
Dari kedua rasio profitabilitas (ROA dan ROE)
bernilai + (positif)
|
|
Marini
(2009)
|
PO. Buana mas Mataram
|
a.
Initial
Invesment
b.
Procced
c.
Pendapatan
d.
Biaya
e.
Laba bersih
f.
Tingkat bunga
g.
PPh
h.
Depresiasi
|
a.
Initial
Invesment
b.
Hasil analisis Procced
Menghasilkan nominal 50 juta.
c.
Bus yang di operasikan memiliki
kapasitas penumpang 33 orang sehingga hasil penjualan jasa sebuah bus pada
tahun 2008 adalah Rp. 11880x150.000=1.782.000.000
d.
Biaya operasi terlampir
e.
Laba bersih
f.
Tingkat bunga kredit sebesar 16% dari 12 milyar selama jangka waktu 5
(lima) tahun
g.
PPh yang dikenakan untuk perusahaan ini yakni 30% karena perusahaan
memiliki penghasilan > 100 juta per tahun.
h. Depresiasi bernilai 50 juta
|
|
Andi Arief Sanjaya
(2009)
|
Penduduk dengan kriteria jenis kelamin
laki-laki dan berada pada kelompok umur 10-39 tahun atau dengan kata
|
a.
Permintaan
b.
Penawaran
c.
Market Share
d.
Benchmarking
e.
Analisis SWOT
|
a.
Pangsa pasar tersbesar ada di kelompok 20-29 tahun
yaitu + 61% (usia dari kalangan mahasiswa dan karyawan)
b.
Pada saat ini penawaran dari jenis usaha penyewaan
lapangan futsal yang
|
Dilanjutkan
Lanjutan:
Penelitian
(Tahun)
|
Sampel
Penelitian
|
Variabel
Penelitian
|
Hasil
Penelitian
|
|
lain usia pelajar (SD, SMP, SMA), Mahasiswa,
Karyawan dan Umum
|
|
sama
baru berjumlah 2 (dua) fasilitas saja yaitu “Mataram futsal” – Ampenan dan
“Jaya indoor Futsal (JIS) – Sweeta Cakranegara
c.
Market Share
d.
Berdasarkan Benchmarking
dengan dua pesaing yang terdahulu, FFC memiliki beberapa keunggulan yakni
tarif layanan lebih lama, harga cukup terjangkau, jumlah tribun penonton
lebih banyak, fasilitas lebih banyak dan yang utama fasilitas lapangan lebih
banyak.
e.
Hasil dari analisis SWOT yakni: Strengh=3,8
Weakness=2,6
Oportunity=3,3
Threat=3,0
Dengan
ketentuan kriteria sebagai berkut: 1=Poor
2=Sufficient
3=Good
4=Outsider
|
Yuwaana
Sulistiyanto
(2001)
|
Usaha perkemba-
ngan budidaya
Rumput laut
|
a. Finansial
b. NPV
c. IRR
d. PI
|
a. Finansial
b. NPV
c. IRR
d.
PI
|
Dilanjutkan
Lanjutan:
Penelitian
(Tahun)
|
Sampel
Penelitian
|
Variabel
Penelitian
|
Hasil
Penelitian
|
I Gusti Ayu Wahyusari dan Sofiana
Savitri (2007)
|
Distribusi Pakaian pada Perusahaan Grindcorner Lombok
|
a. Proceeds
b.
Investasi awal
c.
Penyusutan
d.
Tingkat bunga yang diharapkan perusahaan
e.
Biaya tetap
f.
Biaya variabel
g.
Penjualan
|
a. Proceeds
b.
Investasi awal
c.
Penyusutan
d.
Tingkat bunga yang diharapkan perusahaan
e.
Biaya tetap
f.
Biaya variabel
g.
Penjualan
|
Universitas pembangunan nasional
veteran
|
BritAma Junio
|
a.
BritAma Junio
b.
Prosedur
Pelaksanaan
|
a. BrtiAma Junio
b. Prosedur
Pelaksanaan
|
Dapat dilihat dari Tabel 2.1 bahwa
banyak terdapat perbedaan faktor-faktor yang menjadi penunjang penelitian, baik
dari penelitian terdahulu dengan penelitian terdahulu, maupun penelitian
terdahulu dibandingkan dengan penelitian ini, hal ini dapat terlihat salah
satunya dari variabel-variabel dalam penelitian tersebut, begitu pula jika
dibandingkan dengan penelitian ini variabel dari penelitian terdahulu
menggunakan lebih dari satu variabel. Perbedaan dapat pula dilihat dari objek
yang diteliti, adapun penelitian terdahulu lebih mengarah ke objek perusahaan
non bank, sedangkan dalam penelitian ini mengarah kepada dunia perbankan karena
objek yang diteliti adalah perbankan, selain daripada itu terdapat satu
perbedaan lagi yakni penelitian terdahulu contoh seperti penelitian yang
dilakukan oleh Andi Arief Sanjaya (2009), dalam penelitian tersebut meneliti
kelayakan dari suatu rencana penanaman investasi dan investasi tersebut baru
akan dijalankan setelah mengetahui hasil analisis dari kelayakan pendirian lapangan
futsal dengan keputusan apabila layak maka investasi akan dijalankan sedangkan
apabila tidak layak maka investasi tidak akan dijalankan atau beralilh ke
alternatif lain, sedangkan dalam penelitian ini menganalisis kelayakan
investasi yang sudah ada dan sedang berjalan di pasar, sehingga analisis
kelayakan dapat dilihat dari prospek objek penelitian dari data-data tahun
sebelumnya dapat dibandingkan dengan tahun sekarang.
2.2
TINJAUAN
TEORITIS
2.2.1
Bank/Perbankan
Banyak sekali kajian
teori yang dapat diperoleh mengenai Bank atau Perbankan, akan tetapi berikut
akan diberikan beberapa kajian teori tentang Perbankan dari beberapa ahli yang
sudah menuangkan kajian teorinya dalam penerbitan sebuah buku.
Bank berasal dari
bahasa Italia yaitu banca yang artinya uang, ada juga litelatur yang menuliskan
banco yang artinya “bangku” ,
uang dan bangku inilah yang dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan
operasionalnya kepada para nasabah. Bank termasuk perusahaan industri jasa,
karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat, Drs. H.
Malayu S.P. Hasibuan mendefinisikan bank adalah lembaga keuangan, pencipta
uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalulintas pembayaran,
stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan ekonomi.
Bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk-bentuk lainnya guna
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (UU No. 10 : 1998)
Perbankan
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
(Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan)
“Bank provided
means by which capitalis transfered from those who cannot use it profitable to
those who can use it productively for the society as whole bank provided which
channel it invest without any risk and good rate of interest” (Bank
menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan
kepada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan
masyarakat). (Dr.B.N.Ajuha).
Adapun
Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu Bank Nasional yang didirikan oleh
pemerintah dan sudah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, dari tahun
ke tahun Bank Rakyat Indonesia sangatlah baik tingkat likuiditasnya, hal ini
dapat terlihat dari laporan keungan yang menjadi dasar gambaran umum dari
tingkat likuiditas Bank menunjukan nilai positif karena perkembangan laba
bersih tiap tahun meningkat, oleh karena itu Bank ini jauh sekali dari tingkat
kesehatan likuiditas yang buruk.
2.2.2
Produk dan Produk Bank
Produk
merupakan barang atau jasa yang diproduksi serta dipasarkan perusahaan yang dapat menghasilkan nilai jual dengan
memperoleh “payback” berupa dana atau imbalan dari masyarakat atau
konsumen. Dan pula terdapat berbagai definisi mengenai produk, namun
diantaranya adalah pendapat Stanton dan Kotler, menurut William J Stanton,
produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer,
sedangkan menurut Philip Kotler produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat
memiliki keinginan atau kebutuhan, sedangkan dalam produk mempunyai tiga
tingkatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar.2.1 berikut.
Manfaat/inti
produk
|
|
kemasan
|
corak
|
gaya
|
mutu
|
Purna
jual
|
Instalasi
|
Jaminan
|
Kredi
t
|
Gambar 2.1 Tiga
Tingkatan Produk
Sumber : Sistaningrum, Widyaningtyas.
2002. “Manajemen Penjualan Produk”.
Berdasarkan
hal tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa produk bank merupakan produk
bank yang dijual terhadap nasabah yang mana bukan berupa produk berwujud
melainkan tidak berwujud dan biasanya berupa jasa, dibawah berikut akan dijelaskan beberapa kajian
teori tentang Produk-produk dari perbankan pada umunya:
a.
Simpanan adalah dana yang dipercayakan
oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan atau dalam bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
b.
Giro adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, Sarana
Pemerintah, pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.
c.
Deposito adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
masalah penyimpanan dengan baik
d.
Sertifikat Deposito adalah bentuk
depostio yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah tangankan.
e.
Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi dapat ditarik dengan cek, BG atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
f.
Surat Berharga adalah surat pengakuan
hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap deviratifnya atau kepentingan
lain atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar modal dan pasar uang
g.
Kredit merupakan penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan iu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yuang mewajibkan
pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemeberian bunga.
h.
Pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah
merupakan penyediaan atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
i.
Penitipan merupakan penyimpanan harta
berdasarkan peranjian kontrak antara Bank umum dan penitip, dengan ketentuan
Bank Umum yang bersangkutan tidak mempunya hak kepemilikan atas harta tsb.
j.
Wali amanat merupakan kegiatan usaha
yang dapat dilakukan oleh Bank Umum untuk mewawkili kepentingan pemegang surat
berharga berdasarkan perjanjian antara Bank Umum dengan eminten surat berharga
yang bersangkutan.
Demikianlah beberapa
spesifikasi mengenai produk maupun produk bank, adapun berdasarkan hal diatas
maka produk BritAma Junio merupakan jenis produk bank berupa jasa layanan
simpanan.
2.2.3
Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Pada
era globaliasi ini “Feaslibility Study” (Studi Kelayakan Bisnis) sudah
banyak dikenal dikalangan masyarakat,
studi kelayakan bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pengusaha dari menengah
kebawah maupun pengusaha menengah
keatas, sebelum mereka menjalankan perencanaan investasi bagi perusahaannya
mereka terlebih dahulu menjalankan studi kelayakan, hal ini dikarenakan
pengusaha kebanyakan tidak menginginkan perusahaannya rugi karena perhitungan
atau perkiraan yang kurang tepat sehingga dapat mengakibatkan kebangkrutan
perusahaan yang sangat fatal akibatnya. Studi kelayakan bisnis ini memang
sangatlah berpengaruh besar dalam proses produsi perusahaan, karena tanpa
terlebih dahulu melalui analisis ini dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
Studi kelayakan bisnis (SKB) adalah penelitian
tentang dapat tidaknya suatu bisnis Dilaksanakan dapat berhasil dengan
pertimbangan mendapatkan manfaat finansial (Arti sempit). Studi Kelayakan Bisnis
adalah penelitian tentang berhasil tidaknya proyek investasi dilaksanakan
secara menggunakan (penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan ekses sumber daya,
penghematan devisa, dan peluang usaha).
Menurut Kashmir
dan Jakfar (2004:10) dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis adalah “suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha
atau bisnis yang dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidaknya
perusahaan tersebut dijalankan”.
Adapun tujuan
dari SKB menurut Kashmir dan Jakfar (2004:19-21) setidaknya ada 5 (lima) tujuan
mengapa suatu usaha dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, diantaranya
yaitu :
a.
Menghindari
Resiko Kerugian
b.
Memudahkan
Perencanaan
c.
Memudahkan
Pelaksanaan Pekerjaan
d.
Memudahkan
Pengawasan
e.
Memudahkan
Pengendalian
Dalam Studi
Kelayakan Bisnis menuru Kashmir dan Jakfar (2004:25-27), secara umum ada
terdapat 6 aspek yang perlu dilakukan, adapun diantaranya adalah:
a.
Aspek
Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah
masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan
usaha sampai ke izin-izin yang diperlukan, kelengkapan dan keabsahan dokumen
sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang dipegang apabila
dikemudian hari timbul masalah.
b.
Aspek
Pasar dan Pemasaran
Untuk menilai apakah perusahaan yang
akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki
peluang pasar yang diinginkan atau tidak, atau dengan kata lain, seberapa besar
potensi pasar yang diinginkan atau tidak dengan kata lain, seberapa besar
potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market
share yang dilakukan oleh pesaing dewasa ini, kemudian bagaimana strategi
pemasaran yang akan dijalankan untuk menangkap peluang pasar yang ada.
c.
Aspek
Keuangan
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari
suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui
perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara
pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan
usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang ditentukan dan
menilai apakah suatu usaha bisnis akan
dapat berkembang terus.
d.
Aspek
Teknis dan Operasi
Dalam aspek ini yang diteliti adalah
lokasi usaha baik kantor pusat, cabang, pabrik atau gudang, kemudian penentuan
layout gedung mesin-mesin dan peralatan, dalam aspek ini juga diungkapkan
tentang rencana pelaksanaan operasi dari usaha tersebut.
e.
Aspek
Manajemen
Yang dinilai dalam aspek ini adalah para
pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.. Dalam aspek ini dibahas
pembentukan manajemen yang akan menjalankan usaha selanjutnya berikut
fungsi-fungsi yang akan dijalankan dari merencanakan, melaksanakan sampai
dengan pengendaliannya
f.
Aspek
Ekonomi Sosial
Penelitian dalam aspek ekonomi sosial
adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika suatu usaha
tersebut dijalakan, pengaruh tersebut terutama terhadap masyarakat secara
keseluruhan. Dampak ekonomi tertentu yaitu peningkatan pendapatan masyarakat
secara keseluruhan, serta dampak sosial seperti tersedianya sarana dan
prasarana disekitar loasi usaha.
Adapun dalam penelitian ini hanya memakai 2 (dua) aspek
dalam studi kelayakan bisnis yakni aspek pasar dan aspek keuangan, aspek pasar
mencakup hal-hal yang berhubungan tentang pasar, contohnya konsumen, pangsa
pasar, segementasi pasar, respon pasar dan masih banyak lagi didalamnya,
disamping itu aspek keuangan mencakup segala yang menyangkut tentang keuangan,
contohnya finansial, laporan keuangan,
rencana anggaran dan lain-lain. Data dalam aspek keuangan biasanya berupa
data-data yang bersifat kuantitatif yang dapat dihitung secara numerik.
Dapat diketahui dari penjabaran diatas bahwa SKB (Studi
Kelayakan Bisnis) memiliki berbagai aspek yang diperlukan guna meneliti
kelayakan dari objek yang diteliti, aspek-aspek tersebut sangatlah mendukung
dan bermanfaat guna mengkaji dan menganalisis dari kelayakan suatu investasi,
namu kita tidak harus memakai semua aspek yang ada dalam studi kelayakan
bisnis, melainkan kita hanya bisa memakai beberapa aspek saja bahkan satu
aspekpun sudah cukup untuk dijadikan alat analisis asalkan aspek objek
penelitian ini tentunya hanya membutuhkan satu aspek saja untuk diteliti,
dengan kata lain kebutuhan kajian kelayakan hanya dilihat dari satu aspek saja.
Terlepas dari itu semua apabila suatu investasi itu berupa investasi baru, atau
baru berniat membangun suatu investasi, maka aspek yang diperlukan guna
menganalisis investasi tersebut tentunya adalah semua aspek dari studi
kelayakan bisnis, karena apabila investasi baru tentunya masih harus dikaji
dari semua aspek yang ada. Adapun dari berbagai aspek tersebut terdapat matrik
atau hubungan mengenai sumber atau cara yang diperoleh dari aspek yang dikaji,
tentunya dari matrik atau hubungan tersebut dapat dijadikan sebagai acuan guna
menjalankan penelitian ini, dari tabel tersebut dapat dilihat hal-hal mengenai
unsur-unsur yang berkaitan tentang aspek yang dikaji dan salah satunya juga
terdapat informasi mengenai alat analisis yang menjadi faktor penguji dalam
penelitian ini khususnya di aspek yang bersangkutan, adapaun hal tersebut dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.2 Matrik hubungan antara
Jenis, Sumber, analisis data,
Serta aspek yang dikaji
Aspek Yang
Dikaji
|
Jenis Data
|
Sumber Data
|
Cara Memperoleh Data
|
Tenik Analisis
Data
|
Hukum
Sosial Ekonomi dan Budaya
|
Kualitatif
|
Primer
Sekunder (Eksternal)
|
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
|
Kualitatif/Judgement
analisis manfaat dan pengorbanan sosial modern lain yang sesuai
|
Pasar
dan Pemasaran
|
Kualitatif
dan Kuantitatif
|
Primer
dan sekunder, (internal dan eksternal)
|
Dokumentasi
Observasi
Wawancara
|
Model
Statistik Analsis trend, model lain yang sesuai
|
Teknis,
teknologi dan Produksi/ Operasi
|
Kualitatif
dan Kuantitatif
|
Primer
dan sekunder, (internal dan eksternal)
|
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
|
Judgement,
analisis biaya, layout, metode transportasi
|
Manajemen
|
Kualitatif
dan Kuantitatif
|
Primer
dan Sekunder (Internal)
|
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
|
Analisis
Jabatan, Struktur Org., Judgement, Network Planning, Gant chart
|
Keuangan
|
Kualitatif
dan Kuantitatif
|
Primer
dan Sekunder (Internal dan eksternal)
|
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
|
Judgement,
Analisis Sumber/Penggunaan Dana, Modal Kerja, Kriteria Investasi.
|
Sumber : “Khasmir & Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis:2004”
Di dalam Studi Kelayakan Bisnis juga terdapat beberapa
ruang lingkup yang menjadi hal-hal yang biasanya dikaji atau dibahas, sebagai
contoh aspek pasar atau pemasaran, faktor ini merupakah kajian mengenai tingkat
ekspektasi pasar dan respon pasar terhadap objek yang dikaji, dan ini bisa di
analisis dengan menggunakan beberapa metode-metode analisis seperti yang
tercantum dalam Tabel 2.2 di atas. Adapun gambaran ruang lingkup Studi
Kelayakakan Bisnis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
SKB
|
Layak
/ Tidak Layak
|
Inovasi
|
Mgt.
pemsaran
|
Mgt.
Operasi
|
Mgt.
personalia
|
Konsep
Ling. masyarakat
|
Mgt.
Keuangan
|
Ketentuan
Pemerintah
|
Ilmu-ilmu
dasar statisik
|
Ahli
Teknik
|
Gambar
2.2 Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Berdasarkan gambar (Flow chart) tersebut diatas Studi
Kelayakan bisnis mencakup beberapa faktor (Aspek) yang bisa dipakai guna
menganalisis objek peneliltian, adapun beberapa faktor tersebut yakni,
Manajemen Pemasaran, Manajemen Operasi, Manajemen Personalia, Konsep Lingkungan
Masyarakat, Manajemen Keuangan, Ketentuan Pemerintah, Ilmu-ilmu dasar
Statistik, dan yang terakhir ahli teknik. Dari banyak aspek tersebut bisa
dipakai salah satu atau lebih untuk dipakai sebagai aspek penelitan yang pada
akhirnya menghasilkan asumsi dari objek penelitian yang berupa pernyataan layak
atau tidak layak, kemudian setelah itu dikeluarkan atau dibuat inovasi tentang
penyelesaian masalah tentang obejek penelitian tersebut.
Berikut akan dijelaskan kajian teori
tentang beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mengevaluasi rencana
investasi dari studi kelayakan menurut sumber dari www.pdffactory.com :
a.
Payback Period
Payback period ini
menganalilsis seberapa lama investasi bisa kembali, semkin pendek jangka waktu
kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi. Adapun kelemahan dari Payback period adalah tidak
memperhitungkan nilai waktu uang dan tidak memperhitungkan aliran sesudah payback period.
b.
Discounted
Payback Period
Aliran
kas di present-value kan sebelum
dihitung payback periodnya. Metode discounted Payback Period tidak bisa
menghilangkan kelemahan yang kedua yaitu tidak memperhitungkan aliran kas
diluar Payback Period.
c.
Net Present
Value
Net
present value
adalah present value aliran kas masuk
dikurangi dengan present value aliran
kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
NPV
> 0 usulan investasi diterima
NPV < 0
usulan investasi ditolak
Atau
Net Present Value merupakan selisih antara Cash Inflow yang di diskonto pada
tingkat bunga minimum atau Cost of
Capital perusahaan dikurangi dengan nilai investasi, ketentuan investasi
dengan kriteria ini bahwa investasi akan diterima jika nilai NPV positif atau
lebih besar dari 0 (nol), hal ini menunjukan bahwa hasil yang diperoleh adalah
lebih besar atau sama Cost of Return
minimun yang sudah ditetapkan, akan tetapi jika hasil perhitungan NPV lebih
kecil dari 0 (nol) maka proyek tersebut tidak bisa diterima. NPV dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut : (Lukman Syamsuddin,2000:151)
QUOTE
-10
n = Periode/tahun terakhir aliran kas
At
= Aliran kas pada periode t
k = Tingkat
keuntungan yang disyaratkan/diharapkan
r = Discount factor/tingkat
keuntungan yang disyaratkan
n = Jumlah tahun (umur ekonomis/life time).
d.
Internal Rate of
Return
IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan present value aliran kas masuk dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi:
IRR > tingkat keuntungan yang
disyaratkan usulan investasi diterima
IRR < tingkat keuntungan yang
disyaratkan usulan investasi ditolak
IRR kemudian bisa kita cari dengan
metode coba-coba. Bisa juga langsung dengan menggunakan kalkulator keuangan
atau software spreadsheet.
e.
Profitability
Indeks
Profitability
Index
(PI) adalah present value aliran kas
masuk dibagi dengan present value aliran
kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1 usulan investasi diterima
PI < 1 usulan investasi ditolak
PI mempunyai manfaat lain, yaitu dalam situasi
keterbatasan modal (capital rationing). Dalam situasi tersebut, PI digunakan
untuk merangking usulan investasi
Dari
bebreapa analisis diatas dapat diketahui bahwa NPV, IRR, dan PI merupakan metode
terbaik. Ketiganya memperhatikan aliran kas (bukannya keuntungan akuntansi),
memperhatikan nilai waktu uang, dan semua aliran kas diperhitungkan. Pada
kondisi normal, ketiga metode tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang
konsisten satu sama lain. Dalam beberapa situasi, bisa terjadi konflik (ketidakkonsistenan)
antara ketiga metode tersebut. Jika terjadi konflik, NPV yang seharusnya dipakai
sebagai kriteria investasi. Alternatif lain dengan menggunakan IRR atau PI
untuk aliran kas tambahan (inceremental
cash flow), atau MIRR (Modified Internal Rate of Return), jika kita
ingin memakai IRR. Alternatif kiteria investasi tersebut menghasilkan
kesimpulan yang sama dengan kesimpulan dari NPV.
2.2.4
Aspek Pasar atau Pemasaran
Pemasaran/Marketing Adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan konsepsi, Penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan
perseorangan dan organisasi. (www.pdffactory.com:2011)
Pangsa Pasar
adalah Presentase total penjualan pasar suatu perusahaan untuk suatu jenis
produk tertentu. (www.pdffactory.com:2011)
Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan
pembeli potensial atas suatu produk. Pasar dapat diartikan pula sebagai suatu
mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara
kekuatan – kekuatan permintaan dan penawaran. (kasmir dan jakfar:2006:167)
Pasar
nyata merupakan himpunan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan dan akses
pada suatu produk atau jasa tertentu. Sedangkan pasar potensial merupakan
himpunan pembeli yang memiliki minat, namun tidak didukung oleh kemampuan
maupun akses untuk membeli, namun memiliki peluang untuk membeli di masa yang akan
datang, apabila memiliki pendapatan dan akses
(Kasmir dan Jakfar: 2003: 70).
Dalam
dunia perbankan terdapat pasar yang menjadi salah satu peran penting dalam
produksi perbankan, dengan pasar inilah perusahaan dapat menjalankan usahanya
dan dapat menjual produk dan jasa yang dikeluarkan. tanpa pasar perusahaan
tidak dapatlah berjalan, karena tanpa pasar perusahan tidak dapat
mendistribusikan barang dan jasanya sehingga tidak bisa terjadi jual beli dalam
produksinya.
Menurut
M. Mursid (2006:25) Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli, atau tempat (area) yang didalamnya terdapat kekuatan-kekuatan
permintaan dan penawaran yang saling bertemu dalam satu harga.
Adapun menurut Kotler (1997:12)
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki keutuhan atau
keinginan tertentu yang sama yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan
pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan kita.
Berikut adalah penjelasan secara lebih
rinci mengenai Aspek Pasar dan Pemasaran :
Didalam aspek pasar dan
pemasaran, kajian yang akan dibahas yakni berdasarkan dari berbagai disiplin
ilmu, untuk itu aspek ini menjadi salah satu hal penting juga guna mengetahui
kelayakan dari suatu perencanaan investasi, adapun konsep dan teori yang digunakan
untuk menelaah dan menganalisis kondisi suatu investasi menjadi objek studi
dalam aspek pasar dan pemasaran. pemasaran atau marketing sendiri mempunyai
konsep marketing mix yakni berupa 8
(delapan) P bauran pemasaran sinergis, yakni diantaranya adalah meliputi : product, place, price, promotion,
potitioning, process, physical evidence, and people.
Ada perbedaan orientasi
dalam tujuannya. Kajian aspek pasar dan
pemasaran bertujuan untuk mengeta-hui keadaan objek di masa lalu dan
saat ini, sedangkan tujuan pemasaran dalam ilmu marketing adalah untuk
mengendalikan
pasar di waktu yang akan datang (market driven).
Materi
dapat dibahas dalam aspek ini, antara lain:
a.Permintaan
b.Penawaran
c.Proyeksi
permintaan dan penawaran
d.Proyeksi
penjualan
e.Produk
(barang/jasa)
f.Analisis
pesaing
g.Segmentasi
pasar
h.Pemasaran
dan implementasi strategi
Dari
sekian banyak materi yang ada di dalam aspek marketing, namun hanya beberapa saja yang akan diangkat dalam
penelitan ini yakni diantaranya adalah permintaan dan penawaran, proyeksi
permintaan dan penawaran, analisis pesaing, serta analisis SWOT dan
Benchmarking
Alat-alat
bantu analisis yang akan digunakan, antara lain:
1.Analisis
least square untuk membuat proyeksi tingkat permintaan dan penawaran produk
dari objek yang dikaji. Materi ini dapat dipelajari baik pada mata
kuliah/buku-buku statistics maupun operasional research.
2.Analisis
SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) untuk mengkaji posisi usaha
dan persaingan. Materi ini dapat dipelajari dan diperdalam pada mata kuliah
manajemen strategi.
3.Riset
pemasaran (marketing research) yang bertujuan untuk menge-tahuiapakah produk
yang akan ditawarkan diminati calon konsumen. Riset ini dapat dilakukan melalui
tes produk, tes pasar, dan sebagainya.
Sumber
: Tri Wahyono SE, MM. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Adapun
metode yang dipakai dalam menganalisis aspek pasar dalam penelitian ini adalah dengan
menilai berapa besar permintaan serta market sharenya, selanjutnya dilakukan
peramalan dengan menggunakan metode Trend
Linear untuk meramal permintaan tersebut. Untuk mengetahui
proyeksi permintaan tahun berikutnya, akan dianalisis dengan menggunakan metode
trend linear dengan rumus Y=a+b(x)
koefisen (nilai a dan b) ditentukan dengan rumus:
a= Σ yi b= Σ xi yi
n x2
Y = variabel tidak
bebas (kelayakan usaha)
x = variabel bebas
(aspek pasar dan aspek financial)
a = nilai tercepat
(konstan)
b = koefisien arah
regresi
2.2.5
Aspek Keuangan
Berikut
adalah beberapa penjelasan mengena Aspek
Keuangan yang menjadi bagian dari variabel dalam penelitian ini :
Dalam
aspek keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan
dalam pendirian/ pengembangan usaha yang direncanakan atau dijalankan, kemudian
merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan (neraca, laba/rugi, dan cash flow),
dan menganalisisnya guna menentukan kelayakan usaha tersebut. Tujuan analisis
dalam aspek ekonomi dan keuanganadalah untuk mengevaluasi keseluruhan
pembahasan tiap-tiap aspek yang membutuhkan dana dan modal kerja ke dalam
analisis investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian modal (pay back
period), rate of return (tingkat pengembalian), retun on investment (tingkat
pengembalian investasi), dan net present value (nilai sekarang bersih). Materi
yang dapat dibahas meliputi :
a.Perkiraan modal kerja
b.Perkiraan biaya investasi
c.Perkiraan harga pokok produksi
d.Perkiraan laba-rugi
e.Perkiraan neraca
f.Sumber pembiayaan
g.Analisis investasi dan kelayakan
Manajemen
Keuangan adalah keseluruhan aktifitas yang bersangkutan dengan usaha untuk
mendapatkan dana (Financial Decision)
dan mengalokasikan dana tersebut (Investment
Decision). (www.pdffactory.com:2011)
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipersiapkan
dalam Studi Kelayakan Bisnis dengan aspek keuangan :
• Anggaran
Pendapatan dan Biaya lima tahun (minimal 1 tahun)
• Rencana
Kebutuhan Investasi
• Arus Kas (Cash – Flow) satu tahun
• Rencana
Kebutuhan Pinjaman
• Rencana
Pengembalian Dana Pinjaman
• Agunan Yang
Dimiliki
• Performa Laporan
Keuangan (neraca dan laba rugi satu tahun)
Dalam aspek ini biasanya yang paling sering dikaji yakni
laporan keuangan dari perusahaan yang diteliti, hal ini beralasan karena
laporan keuangan lah yang sangat berperan penting dalam menggambarkan keadaan
dan kemampuan perusahaan dimana dari laporan keuangan ini kita dapat mengetahui
arus kas, kerugian atau keuntungan serta hal-hal lain dalam proses produksi
satu tahun berjalan. Laporan keuangan dapat dianalisis dengan berbagai analisis
yang ada seperti menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri analisis
rasio likuiditas, equitas, profitabilitas dan rasio-rasio lainnya, disamping
hal itu kriteria investasi juga dapat digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan, karena tentunya alat analisis yang terbaik dalam studi kelayakan
bisnis adalah menggunakan kriteria investasi. Berikut dibawah ini akan
digambarkan struktur salah satu bagian dari laporan keuangan yakni neraca guna
mengetahui posisi sumber dan penggunaan dana yang diperoleh pada setiap
perusahaan, dan kurang lebih seperti gambar dibawah ini:
PENGGUNAAN
DANA
|
SUMBER DANA
|
MODAL
KERJA
|
HUTANG /
MODAL ASING
|
INVESTASI
|
MODAL SENDIRI
|
Struktur
Kekayaan
|
Struktur
Finansial
|
Investment
Decision
|
Financing
Decision
|
Gambar 2.3 Srtuktur Neraca
Sumber : www.pdffactory.com
Dari struktur neraca diatas dapat dilihat bahwa terdapat
dua faktor yang terdapat di dalamnya, yakni investment
decision dan financing decision.
Adapun hal pertama yakni investment
decision adalah sebuah keputusan dalam menanamkan saham, sebagai modal awal
dalam penanaman saham diperusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dalam bagian ini terdapat dua bagian yakni modal
kerja dan investasi, keduanya merupakan gambaran struktur kekayaan dari
perusahaan tersebut. Yang kedua yakni financing
decision, yakni bagian yang menggambarkan keputusan pemakaian perusahaan
dalam hal keuangannya, hal ini juga menggambarkan tentang hutang-hutang
perusahaan dan kewajiban-kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan. Adapun
kedua faktor tersebut adalah hutang/modal asing dan modal sendiri.
2.2.6
Analisis SWOT
Menurut Rangkuti
(2005:18) Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Stregths)
dan Peluang (Oportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalisir kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threats).
Dalam analisis ini peneliti dituntut untuk menentukan
serta menganalisia beberapa faktor yang menjadi dasar-dasar dari perusahaan,
adapun lebih khususnya lagi sesuai dengan tujuan penelitan yang ada maka
penelitian ini akan menjabarkan faktor-faktor yang terdapat dalam analisis SWOT
dalam Pencetusan Produk baru Bank, yakni bagaimanakah kekuatan dari produk baru
bank yang dicetuskan, bagaimanakah kelemahan produk baru bank terhadap
pengembangan usaha, dan disamping itu pula bagaimanakah peluang yang ada dalam
pengembangan produk baru bank serta apakah terdapat ancaman dalam produk baru
bank yang dikeluarkan sehingga dapat mengancam likuiditas dari PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk.
2.2.7
BritAma Junio
(Jakarta, 24 Mei 2009) Bertempat di
Atrium Cilandak Town Square, BRI meluncurkan produk dan program
tabungan khusus untuk anak sekolah TK, SD, SMP dan SMA dengan nama Tabungan BRI
BritAma Junio ke masyarakat. Acara tersebut dimeriahkan oleh band
anak Lantro, penyanyi Debo dan Paton Idola Cilik, penyanyi Tasya.
Di
jaman yang serba modern ini, perbankan dituntut untuk selalu dapat memenuhi
kebutuhan pasar bahkan menciptakan kebutuhan pasar baru, sehingga bank
dituntut harus selalu jeli dalam melihat pasar dan kreatif dalam
mengembangkan dan memasarkan produk dan jasanya.
Demikian pula yang saat ini dilakukan oleh BRI, dengan semangat “ melayani nasabah dengan setulus hati”, Bank BRI tidak hanya sekedar mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada (customer retention) tetapi juga upaya memperluas pasar hingga ke segmen usia muda di komunitas SES : B hingga A+.
Tabungan BRI BritAma merupakan produk utama Tabungan BRI di pasar perkotaan, telah mengembangkan target pasarnya kepada segmen usia muda yang diberi nama JUNIO. Junio merupakan Tabungan BRI Britama yang ditujukan secara khusus untuk pasar anak sekolah TK, SD, SMP dan SMA. Cara pemasaran dan cara pengemasan produk tabungan ini lebih melibatkan emosi anak (emotional selling) dengan dilengkapi berbagai fasilitas kemudahan dan tentunya fasilitas yang sangat menarik bagi kelompok anak. Selain untuk menunjang kebutuhan bisnis Tabungan BRI, program ini juga bertujuan untuk ikut mensukseskan program Bank Indonesia “Ayo ke Bank” dengan mengenalkan produk dan jasa layanan bank di usia sejak dini.
Untuk dapat lebih mudah memperkenalkan dan mengajarkan kepada anak tentang produk bank dan pentingnya budaya menabung , maka setiap pemegang rekening Tabungan BRI BritAma Junio, akan diberikan secara GRATIS : buku tabungan dengan sampul bergambar karakter dan Kartu ATM/Debit limited edition bergambar karakter kartun internasional idola anak dengan pilihan karakter seperti Superman, Tom and Jerry dan Tweety.
Program ini dapat dikategorikan sebagai tabungan murah dengan diberikan berbagai ketentuan dan fasiltas secara GRATIS seperti biaya administrasi bulanan , fasilitas asuransi personal accident dengan minimal saldo Rp. 500 ribu. Selain fasilitas tersebut, penabung Junio juga akan mendapatkan fasilitas untuk menggunakan electronic channel BRI seperti :
- Ribuan
jaringan ATM BRI dan ATM lain yang tersebar secara nasional (ATM Bersama, ATM Link, dan ATM Prima),
- SMS
Banking BRI, Kios Banking BRI serta fasilitas EDC dan Mini ATM BRI
- Phone Banking BRI dengan nomor 14017, Penabung Tabungan BRI BritAma juga secara otomatis dapat diikutkan pada setiap program Undian Berhadiah Tabungan BRI BritAma dan e Banking BRI sesuai syarat dan ketetntuan yang berlaku.
- Phone Banking BRI dengan nomor 14017, Penabung Tabungan BRI BritAma juga secara otomatis dapat diikutkan pada setiap program Undian Berhadiah Tabungan BRI BritAma dan e Banking BRI sesuai syarat dan ketetntuan yang berlaku.
Selain itu Tabungan BRI BritAma Junio dapat dimanfaatkan sebagai tabungan perencanaan (jangka panjang) dengan cara orang tua menempatkan sejumlah dana tertentu (kelipatan Rp. 25 juta) untuk kebutuhan jangka panjang (> 6 bulan). Dengan mengikuti program tabungan perencanaan ini akan langsung mendapatkan hadiah menarik berupa Cash Bonus Junio, yaitu uang tunai yang langsung diterima didepan. Orang tua juga dapat memanfaatkan fasilitas Automatic Funds Transfer (AFT) jika ingin menambah saldonya setiap bulan. Fasilitas AFT ini memudahkan orang tua untuk mengalokasi dananya kepada anak setiap bulannya.
Dalam periode launching program ini , nasabah Tabungan BRI BritAma Junio akan memperoleh hadiah langsung berupa merchandise Superman, Tom and Jerry serta Tweety. Nasabah juga akan diuntungkan dengan beberapa program promo BritAma Junio dimana Bank BRI bekerjasama dengan beberapa wahana bermain, entertainment centers, restoran, dan masih banyak lagi.
Untuk memperkenalkan produk dan program Tabungan BRI BritAma Junio ke masyarakat, Bank BRI mengadakan launching BritAma Junio pada hari Minggu, tanggal 24 Mei 2009 di Cilandak Town Square Jakarta yang dimulai jam 10 pagi sampai dengan selesai. Acara tersebut dimeriahkan dengan games dan kuis interaktif, band anak Lantro, penyanyi Debo dan Paton Idola Cilik, penyanyi Tasya, dan MC oleh Shahnaz Haqque, Ersa Mayori dan Indra Haerlambang dan masih banyak lagi. Untuk memanjakan penonton, Bank BRI mempersembahkan penampilan spesial dengan mendatangkan karakter Tom and Jerry langsung dari Warner Bros. Amerika. Bagi nasabah baru yang membuka Tabungan BRI BritAma Junio di hari itu, mendapatkan kesempatan khusus untuk berfoto dengan kartun idola Tom and Jerry. Untuk memudahkan pelayanan maka Bank BRI menyelenggarakan pameran sejak 24 Mei 2009 sampai dengan 31 Mei 2009 di mall tersebut bagi calon nasabah yang ingin membuka langsung Tabungan BRI BritAma Junio.
Dapat
kita lihat dari kutipan artikel diatas yang berhasil dari BritAma Junio adalah
menarik bagi anak-anak, produk ini sangatlah berkembang pesat beberapa tahun
terakhir, sehingga pada tahun sekarang (2011) BritAma Junio memperoleh penghargaan
sebagai Top Brand Award 2011 dari Frontier Consulting Group, dan sebetulnya
hasil studi secara teori dan image BritAma Junio sangatlah layak untuk
dilanjutkan, namun terlepas dari itu semua ilmu pengetahuan juga memerlukan
bukti dan pengecekan sehingga ada dasar untuk mempertanggung jawabkan semuanya,
maka diperlukanlah penelitian ini guna menjawab bukti otentik tersebut.
Sekitar
bulan Mei tahun 2009 sebetulnya BRI sudah memperkenalkan produk tabungan yang
baru, Produk tabungan perbankan milik pemerintah ini diberi nama BritAma Junio,
sesuai dengan namanya Britma Junio ini diperuntukan untuk Putra-Putri
Indonesia.
Produk
ini memiliki keistimewaan diantaranya bebas biaya administrasi sehingga sangat
pas kalau digunakan sebagai “celengan” bagi si kecil sama seperti rekening
Britama biasa, BritAma Junio juga mendapatkan kartu ATM BRI, istimewanya kartu
ATM BritAma Junio juga menggunakan gambar yang disukai anak-anak dengan 3
(tiga) pilihan gambar (Tweety, Superman dan Tom & Jerry).
Selain itu bila persediaan sampul BritAma Junio di unit
kerja BRI yang dituju untuk pembukaan rekening masih ada kita bisa meminta BRI
untuk memberi sampul BritAma Junio di buku tabungan BritAma Junio tersebut.
Keistimewaan lainnya adalah dengan menggunakan kartu ATM BritAma
Junio, kita bisa mendapatkan kemudahan dan fasilitas/akses di berbagai tempat
rekreasi, education centers dll. Pada saat ini BritAma Junio bekerja sama
dengan TimeZone dalam bentuk promo.
Fasilitas lainnya adalah :
·
Real Time Online
·
Asuransi
Anak
·
Kesempatan
untuk Undian Berhadiah
·
Mendapatkan
Bunga Bank
·
Akses
e-Banking layaknya rekening BritAma
Namun demikian karena rekening BritAma Junio ini bebas biaya
administrasi, Kartu ATM BritAma Junio hanya dapat digunakan di ATM BRI. Kartu
ATM BritAma Junio tersebut tidak dapat digunakan untuk transaksi debet di
merchant dan transaksi ATM di jaringan ATM bersama maupun ATM prima.
Adapun
Syarat Pembukaan Tabungan BritAma Junio adalah sebagai berikut :
·
Orang
tua/wali wajib memiliki/membuka Tabungan BRI BritAma
·
Orang
tua/wali mengisi form pembukaan APL-O1, CIF dan Formulir Surat Pernyataan orang
tua dan Surat Kuasa pendebetan rekening
·
Orang
tua/wali menandatangani Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT).
·
Menyerahkan
fotocopy bukti identitas orang tua/wali
·
Orang
tua/wali bertemu minimal satu kali pada saat pembukaan
·
Tabungan
BRI BritAma Junio dipasarkan bersama dengan Tabungan BRI BritAma. Ketentuan
minimal setoran untuk paket pembukaan Tabungan BRI BritAma dan Tabungan BRI BritAma
Junio adalah Rp. 1.000.000,-. (dengan syarat minimal BritAma/BritAma Junio
adalah Rp 200.000.). Khusus baqi pekeria BRI vanq inqin membukakan untuk
anaknva. dapat membuka Tabunqan BRI BritAma Junio cukup denqan minimal setoran
Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
·
Orang
tua/wali wajib melakukan AFT (automatic funds transfer) dari rekening Tabungan
BRI BritAma (yang berfungsi sebagai rekening induk) ke setiap rekening Tabungan
BRI BritAma Junio minimal Rp. 100.000,- per bulan. Khusus baqi pekeria BRl,
rekening gaji Tabunqan BRI BritAma pekeria BRI waiib diijadikan rekening induk.
2.2.8
Investasi
Suatu investasi
dikatakan menguntungkan (profitable)
kalau investasi tersebut bisa membuat pemodal jadi lebih kaya. Dengan kata
lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi,
pengertian konsisten dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. Terdapat
banyak alat analisis investasi yang dapat digunakan, namun salah satunya yakni
dengan menggunakan kriteria investasi. Investasi yang dipandang dari dimensi
waktu disebut investasi jangka panjang. Istilah lain yang sering dipergunakan
adalah Capital Investment (investasi
modal), dan untuk singkatnya kita sebut sebagai “investasi” saja. Meskipun
disebut sebagai investasi jangka panjang kita akan melihat nanti bahwa
investasi modal juga akan melibatkan modal kerja (yang disebut investasi jangka
pendek).
Menurut
buku berjudul “Dasar-dasar Manajemen Keuangan” karangan dari Suad Husnan dan
Enny Pudjiastuti menyebutkan bahwa : pengaturan investasi modal yang efektif
perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1.
Adanya
usul-usul investasi
2.
Estimasi
arus kas dari usul-usul investasi tersebut.
3.
Evaluasi
arus kas tersebut
4.
Memilih
proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu, dan
5.
Monitoring
serta penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah investasi
dilaksanakan.
Usul-usul investasi
tidak mesti berasal dari bagian keuangan. Mungkin saja usul investasi tersebut
berasal dari bagian pemasaran (misalnya membuka jaringan baru, atau distribusi
baru), bagian produksi (mengganti mesin yang rusak), dan melibatkan berbagai
bagian (meluncurkan produk baru, mendirikan pabrik baru). Demikian juga
estimasi arus kas akan memerlukan kerja sama antara bagian yang mengusulkan
dengan bagian keuangan, evaluasi arus kas mungkin lebih banyak dilakukan oleh
bagian keuangan, demikian juga pemilihan proyek, akhirnya monitoring memerlukan
kerja sama dengan seluruh bagian yang terlibat.
Jenis
investasi ada berbagaimacam, namun pada umumnya investasi ada dua macam yakni
investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang
merupakan investasi yang jangka waktunya bertahun-tahun dan biasanya perlu
waktu lama pula untuk membangun investasi teresebut, investasi ini juga
biasanya memerlukan modal yang sangat besar guna membangun investasi tersebut
agar bisa dipetik hasilnya bertahun-tahun kedepan. Akan tetapi sebaliknya
investasi jangka pendek yakni investasi yang jangka waktunya singkat dan
biasanya maksimal hanya lima tahun, investasi ini tidak memerlukan modal yang
cukup besar, oleh karena itu keuntungan yang diperoleh dari investasi ini
tentunya tidaklah sebesar keuntungan investasi yang dihasilkan investasi jangka
panjang. Investasi jangka pendek biasanya dijalankan oleh perorangan, sehingga
keuntungannya pun hanya untuk satu orang saja. Berdasarkan hal itu semua dalam
penelitian ini juga merupakan suatu investasi, karena dalam awal pencetusan
BritAma Junio tentunya memerlukan modal yang cukup besar, karena pada umumnya
penanaman modal itu investasi maka Produk BritAma Junio pun disebut investasi
yang mana jenis investasi dari produk BritAma Junio adalah Investasi jangka
panjang.
2.2.8
Permintaan dan Penawaran
Dalam dunia
usaha tentunya disamping pembuatan produk yang akan dijual baik berupa barang
ataupun jasa tentunya akan melewati jalur penawaran produk, begitu pula dengan
produk BritAma Junio, produk ini akan melalui proses penawaran sehingga timbal
balik dari konsumen adalah melakukan permintaan sesuai dengan keinginan
konsumen. Adapun permintaan dan penawaran tidak dapat dipisahkan satu sama
lain, karena setiap ada penawaran tentunya akan ada permintaan dari konsumen,
permintaan tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan suatu penawaran produk dari
suatu distribusi produk tertentu. Berikut akan dijelaskan definisi penawaran
yang lebih spesifik dari beberapa ahli :
Penawaran adalah distribusi produk yang berasal dari
produsen ke konsumen guna mempromosikan produk yang akan dijual sehingga tujuan
perusahaan untuk menjual produk dapat tercapai
Sedangkan permintaan adalah suatu keinginan dari konsumen
untuk memiliki atau mendapatkan barang berupa produk atau pelayanan jasa
sehingga kebutuhannya terpenuhi.
Dalam
ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu
dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah
barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga
dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
A.
Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta
pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah
sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu.
Contoh
permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan
adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi
antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada
harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
B.
Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga
semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya.
Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan
sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan
(keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi
maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas,
namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang
yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga
yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain
sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
C.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1.
Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang
beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang
sejenis pengganti dan pelengkap
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli
banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka
seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang
beli.
4.
Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan
menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5.
Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk
masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan
belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan
sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
D.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1.
Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi
maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal
karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku
terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya
produksi sehingga memicu penurunan harga.
2.
Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan
sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin
keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang
rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
3.
Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih
tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan
konsumen yang turun.
4.
Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang
murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga
terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5.
Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan
akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa
menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Selamat
Belajar Ilmu Ekonomi Dasar.
2.3
KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN
Bank Rakyat Indonesia
Kantor Pusat
|
“BritAma Junio”
|
Alat Analisis
|
Efektif
(layak) bagi Pengembangan Usaha
(Npv >0, Irr > df, PI >
1)
|
Kurang
efektif (tidak layak) bagi Pengembangan Usaha
(Npv<0, irr<df, PI<1)
|
Mengakhiri
(alternatif)
|
Menindaklanjuti
|
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penenelitian
Dapat terlihat dari
kerangka berfikir penelitian tersebut diatas bahwa yang menjadi tujuan utama
dalam penelitan ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari suatu produk baru
BritAma Junio, yakni agar dapat mengetahui hasil studi kelayakan layak atau tidak layak produk baru BritAma
Junio ini terhadap pengembangan usaha bank, kerangka berfikir penelitian ini
awal mulanya bertumpu pada kebijakan dari Bank Rakyat Indonesia sendiri yang
memutuskan untuk menciptakan produk baru kemudian dinamakan dengan BritAma Junio
atau tabungan untuk anak-anak, oleh karena itu disinilah diperlukannya studi
kelayakan terhadap produk baru tersebut guna memeperoleh gambaran masa depan
produk yang sedang dijalankan tersebut, setelah itu maka dapt diketahuilah
hasil dari studi kelayakan apakah layak bagi pengembangan usaha?, ataukah
sebaliknya yakni tidak layak bagi pengembangan usaha?, apabila layak maka Bank
Rakyat Indonesia dapat menindaklanjuti produk baru BritAma Junio tersebut, dan
apabila tidak layak maka dapat diakhiri atau beralih ke alternatif lainnya.
2.4
HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu
asumsi atau pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenaranya (Djarwanto
dan Subagyo, 1993:183). Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka kita dapat
memperoleh kesimpulan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
pertanyaan dari perumusan masalah yang ada pada objek penelitian ini dimana
hasil dari jawaban sementara akan diuji
kebenarannya dan bisa dipakai sebagai pedoman atau acuan dalam pengumpulan
data, serta sebagai faktor pendukung dalam penelitian ini.
Hipotesis dalam
penelitian ini yakni, diduga bahwa Studi Kelayakan dari penelitan terhadap
produk baru bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Kantor Pusat, yakni produk baru BritAma Junioa adalah “Layak”, hal
ini dapat didasarkan pada hasil analisis dari data-data sekunder maupun primer
yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia serta data-data dari international networking (internet).
Karena didalam internet dan website serta para blogger menyebutkan bahwa Produk baru BritAma Junio pada Bank
Rakyat Indonesia sangat diminati beberapa tahun terakhir, para blogger menyimpulkan hal tersebut karena
mereka melihat laporan keuangan dari tahun ke tahun yang mana setiap tahunnya
setelah mencetuskan produk baru bank, serta pembukaaan rekening yang bertambah
tiap tahunnya, dan juga dapat menghimpun dana yang besar setiap tahunnya, dan
juga laba bersih dari PT. Bank Rakyat Indonesia cenderung meningkat, oleh
karena itu hal ini merupakan nilai positif bagi hasil kelayakan serta sebagai
salah satu acuan bagi penelitian ini, untuk lebih jelasnnya sebagai bukti dan
dasar dari hipotesis ini maka kita bisa mengecek di alamat website yang tertera
di daftar pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis komentar sesuka hatinya asal jangan menyinggung perasaan orang ^_^