SELAMAT DATANG DI BLOG INFORMASIKU

Rabu, 02 Mei 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       PENELITIAN TERDAHULU

            Sebagai bahan pertimbangan dan untuk memperkaya litelatur dalam penelitian ini, maka  penulis menuangkan beberapa penelitian terdahulu yang pernah diteliti sebagai acuan dalam analisis penelitian ini. Adapun yang dijadikan bahan perbandingan yaitu beberapa penelitian skripsi terdahulu yang mana pernah diteliti dan masing-masing penelitan menghasilkan hasil studi kelayakan yang berbeda-beda, (layak dan tidak layak) namun kebanyakan penelitian dari studi kelayakan adalah layak. Berikut  dibawah ini akan dijelaskan beberapa penelitian terdahulu yang dipakai sebagai acuan dan perbandingan dalam penelitian ini sehingga penelitian ini lebih sempurna dan dengan harapan lebih baik lagi dari penelitan-penelitian sebelumnya :
RR. Vera Chintya Devi (2010), dengan judul “Analisis Hubungan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Mandiri (persero), tbk.” , adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah kepemilikan Modal dengan kinerja keuangan (Rasio Profitabilitas) pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2009. Adapun jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Vera adalah penelitian asosiatif dan penelitian deskriptif. Penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih  (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. (Sugiyono:2005)
Marini (2009), dengan judul “Analisis Kelayakan Penambahan Aktiva Tetap pada Perusahaan Jasa Angkutan Umum PO. Buana Mas Mataram Bila Ditinjau dari Kriteria Investasi”, dalam penelitan ini terdapat beberapa alat analisis yang dipakai, diantaranya adalah IRR, NPV dan Profitability Indeks. ketiganya sangat berhubungan dan berkaitan erat terhadap analisis yang mengacu pada kelayakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui kelayakan dari penambahan aktiva tetap pada perusahaan jasa angkutan yang mengangkut dari jalur Bima-Mataram. Adapun jenis penelitan yang digunakan dalam penelitan ini yakni penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan dan menjelaskan secara kualitatif penelitan yang telah peneliti lakukan.
Andi Arief Sanjaya (2010), dengan judul “Analisis Studi Kelayakan Pendirian Lapangan Futsal ‘Free StyleFutsaltainment Center (FFC) di Kota Mataram ditinjau dari Aspek Pasar dan Pemasaran”, Tujuan dari penelitian ini yakni agar mengetahui kelayakan dari pendirian lapangan fustal. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah:
1.      Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah berupa pendirian lapangan futsal baru yakni Futsal ‘Free Style” Futsaltainment Center (FFC).
2.      Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah beberapa usaha Lapangan Futsal yang sudah berdiri yang tersebar di sekitar kota mataram, sehingga bisa dijadikan perbandingan dan pembelajaran untuk pendirian lapangan fustsal baru.
3.      Penyampaian daftar pertanyaan (Quisioner) dan Studi Pustaka
Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis quisioner dan beberapa kajian kelayakan yang ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran sehingga dapat diketahui berapa minat konsumen terhadap usaha yang akan didirikan ini, disamping itu pula penilitan ini mengacu pada kajian pustaka yang ada dan dijadikan dasar sebagai pendukung analisis yang dilakukan.
4.    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif.
            Yuwaana Sulistiyanto (2001) melakukan penelitian dengan judul “ Studi Kelayakan Dari Aspek Finansial Usaha Rumput laut Diteluk Ekas”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan usaha dari finansial usaha perkembangan budidaya rumput laut diteluk ekas kecamatan keruak kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, sedangkan alat analisa yang digunakan antra lain Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) dan Internal Of Return (IRR). Hasil analisa tersebut peneliti menggunakan sampel 3 (tiga) petani rumput laut yaitu strata 1, strata 2, dan strata 3. Pada strata 1 hasil NPV adalah sebesar Rp 56. 205, 04, PI sebesar 1, 019 dan IRR dengan tingkat bunga 15%, adalah 15, 3812%. Strata 2 untuk NPV adalah Rp 106. 086,5, PI sebesar 1, 0181 dan IRR dengan tingkat bunga 15% adalah 15, 33%. Sedangkan untuk strata 3 NPV adalah sebesar Rp 16. 791,5, PI sebesar 1, 0018 dan IRR dengan tingkat bunga 15% adalah 15, 0364%. Jadi dari NPV pada 3 (tiga) sampel petani rumput laut menunjukkan nilai positif (+) berarti layak, untuk PI apabila mempunyai nilai lebih dari 1(satu) atau PI>1 begitu juga dengan IRR di terima karena tingkat bunga lebih tinggi dari tingkat bunga relevan maka usaha budidaya rumput laut layak untuk dijalankan. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya rumput laut layak dijalankan apabila ditinjau dari kreteria investasi.
   I Gusti Ayu Wahyusari dan Sofiana Savitri (2007), melakukan penelitian dengan judul “Studi Kelayakan Pendirian Usaha Distribusi Pakaian pada Perusahaan Grindcorner Lombok” Penelitaian mengenai studi kelayakan usaha ini meneliti bagaimana pengaruh aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek teknis dan operasional, aspek hukum dan legalitas serta aspek keuangan terhadap kelayakan usaha distribusi pakaian. Adapun tujuan penelitiannya adalah Untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya dalam aspek keuangannya terhadap kelayakan pendirian usaha. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif.
Dari penelitian-penelitian di atas rata-rata penelitan menggunakan kriteria investasi sebagai alat analisisnya, maka hal tersebut menjadikan suatu acuan bagi penelitian ini khususnya dalam alat analisis datanya, sehingga penelitian ini juga menggunakan kriteria investasi, hal ini dikarenakan alat analisis kriteria investasi sangatlah cocok dalam studi kelayakan pada umumnya. Untuk lebih mudahnya dalam membandingkan kelima penelitian tersebut diatas, berikut akan disajikan dalam bentuk tabel guna mengkaji penelitian terdahulu. Adapun table penelitan terdahulu adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kajian penelitian terdahulu
Penelitian
(Tahun)
Sampel
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
RR. Vera Chintya Devi (2010)
PT. Bank Mandiri,Tbk.
a.  Kepemilikan  Modal
b.  Rasio
     Profitabilitas
a.    Kepemilikan Modal
b.    Dari kedua rasio profitabilitas (ROA dan ROE) bernilai + (positif)
Marini
(2009)
PO. Buana mas Mataram
a.    Initial Invesment
b.    Procced
c.    Pendapatan
d.   Biaya
e.    Laba bersih
f.     Tingkat bunga
g.    PPh
h.    Depresiasi
a.    Initial Invesment
b.     Hasil analisis Procced Menghasilkan nominal 50 juta.
c.  Bus yang di operasikan  memiliki kapasitas penumpang 33 orang sehingga hasil penjualan jasa sebuah bus pada tahun 2008 adalah Rp. 11880x150.000=1.782.000.000
d.  Biaya operasi terlampir
e.  Laba bersih
f.  Tingkat bunga kredit sebesar 16% dari 12 milyar selama jangka waktu 5 (lima) tahun
g.  PPh yang dikenakan untuk perusahaan ini yakni 30% karena perusahaan memiliki penghasilan > 100 juta per tahun.
h.  Depresiasi bernilai 50 juta
Andi Arief Sanjaya
(2009)
Penduduk dengan kriteria jenis kelamin laki-laki dan berada pada kelompok umur 10-39 tahun atau dengan kata
a.    Permintaan
b.    Penawaran
c.    Market Share
d.   Benchmarking
e.    Analisis SWOT
a.    Pangsa pasar tersbesar ada di kelompok 20-29 tahun yaitu + 61% (usia dari kalangan mahasiswa dan karyawan)
b.    Pada saat ini penawaran dari jenis usaha penyewaan lapangan futsal yang

Dilanjutkan
Lanjutan:
Penelitian
(Tahun)
Sampel
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian

lain usia pelajar (SD, SMP, SMA), Mahasiswa, Karyawan dan Umum

sama baru berjumlah 2 (dua) fasilitas saja yaitu “Mataram futsal” – Ampenan dan “Jaya indoor Futsal (JIS) – Sweeta Cakranegara
c.       Market Share
d.      Berdasarkan Benchmarking dengan dua pesaing yang terdahulu, FFC memiliki beberapa keunggulan yakni tarif layanan lebih lama, harga cukup terjangkau, jumlah tribun penonton lebih banyak, fasilitas lebih banyak dan yang utama fasilitas lapangan lebih banyak.
e.    Hasil dari analisis SWOT yakni: Strengh=3,8
Weakness=2,6
Oportunity=3,3
Threat=3,0
Dengan ketentuan kriteria sebagai berkut: 1=Poor
2=Sufficient
3=Good
4=Outsider
Yuwaana Sulistiyanto
(2001)
Usaha perkemba-
ngan budidaya
Rumput laut
a.       Finansial
b.      NPV
c.       IRR
d.      PI
a.       Finansial
b.      NPV
c.       IRR
d.      PI
Dilanjutkan

Lanjutan:
Penelitian
(Tahun)
Sampel
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
I Gusti Ayu Wahyusari dan Sofiana Savitri (2007)
Distribusi Pakaian pada Perusahaan Grindcorner Lombok
a. Proceeds
b.    Investasi awal
c.    Penyusutan
d.    Tingkat bunga yang diharapkan perusahaan
e.    Biaya tetap
f.     Biaya variabel
g.  Penjualan

a. Proceeds
b.    Investasi awal
c.    Penyusutan
d.    Tingkat bunga yang diharapkan perusahaan
e.    Biaya tetap
f.     Biaya variabel
g. Penjualan

Universitas pembangunan nasional veteran
BritAma Junio
a.    BritAma Junio
b.   Prosedur Pelaksanaan
a. BrtiAma Junio
b. Prosedur Pelaksanaan


            Dapat dilihat dari Tabel 2.1 bahwa banyak terdapat perbedaan faktor-faktor yang menjadi penunjang penelitian, baik dari penelitian terdahulu dengan penelitian terdahulu, maupun penelitian terdahulu dibandingkan dengan penelitian ini, hal ini dapat terlihat salah satunya dari variabel-variabel dalam penelitian tersebut, begitu pula jika dibandingkan dengan penelitian ini variabel dari penelitian terdahulu menggunakan lebih dari satu variabel. Perbedaan dapat pula dilihat dari objek yang diteliti, adapun penelitian terdahulu lebih mengarah ke objek perusahaan non bank, sedangkan dalam penelitian ini mengarah kepada dunia perbankan karena objek yang diteliti adalah perbankan, selain daripada itu terdapat satu perbedaan lagi yakni penelitian terdahulu contoh seperti penelitian yang dilakukan oleh Andi Arief Sanjaya (2009), dalam penelitian tersebut meneliti kelayakan dari suatu rencana penanaman investasi dan investasi tersebut baru akan dijalankan setelah mengetahui hasil analisis dari kelayakan pendirian lapangan futsal dengan keputusan apabila layak maka investasi akan dijalankan sedangkan apabila tidak layak maka investasi tidak akan dijalankan atau beralilh ke alternatif lain, sedangkan dalam penelitian ini menganalisis kelayakan investasi yang sudah ada dan sedang berjalan di pasar, sehingga analisis kelayakan dapat dilihat dari prospek objek penelitian dari data-data tahun sebelumnya dapat dibandingkan dengan tahun sekarang.

2.2              TINJAUAN TEORITIS

2.2.1    Bank/Perbankan
Banyak sekali kajian teori yang dapat diperoleh mengenai Bank atau Perbankan, akan tetapi berikut akan diberikan beberapa kajian teori tentang Perbankan dari beberapa ahli yang sudah menuangkan kajian teorinya dalam penerbitan sebuah buku.
Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang artinya uang, ada juga litelatur yang menuliskan banco yang artinya “bangku” , uang dan bangku inilah yang dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah. Bank termasuk perusahaan industri jasa, karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat, Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan mendefinisikan bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalulintas pembayaran, stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan ekonomi.
            Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk-bentuk lainnya guna meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (UU No. 10 : 1998)
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan)
“Bank provided means by which capitalis transfered from those who cannot use it profitable to those who can use it productively for the society as whole bank provided which channel it invest without any risk and good rate of interest” (Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat). (Dr.B.N.Ajuha).

Adapun Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu Bank Nasional yang didirikan oleh pemerintah dan sudah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, dari tahun ke tahun Bank Rakyat Indonesia sangatlah baik tingkat likuiditasnya, hal ini dapat terlihat dari laporan keungan yang menjadi dasar gambaran umum dari tingkat likuiditas Bank menunjukan nilai positif karena perkembangan laba bersih tiap tahun meningkat, oleh karena itu Bank ini jauh sekali dari tingkat kesehatan likuiditas yang buruk.

2.2.2        Produk dan Produk Bank
Produk merupakan barang atau jasa yang diproduksi serta dipasarkan perusahaan  yang dapat menghasilkan nilai jual dengan memperoleh “payback” berupa dana atau imbalan dari masyarakat atau konsumen. Dan pula terdapat berbagai definisi mengenai produk, namun diantaranya adalah pendapat Stanton dan Kotler, menurut William J Stanton, produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, sedangkan menurut Philip Kotler produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memiliki keinginan atau kebutuhan, sedangkan dalam produk mempunyai tiga tingkatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar.2.1 berikut.
Manfaat/inti produk

kemasan
corak
gaya
mutu
Purna jual
Instalasi
Jaminan
Kredi
t
 









Gambar 2.1 Tiga Tingkatan Produk
Sumber : Sistaningrum, Widyaningtyas. 2002. “Manajemen Penjualan Produk”.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa produk bank merupakan produk bank yang dijual terhadap nasabah yang mana bukan berupa produk berwujud melainkan tidak berwujud dan biasanya berupa jasa,  dibawah berikut akan dijelaskan beberapa kajian teori tentang Produk-produk dari perbankan pada umunya:
a.         Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.          
b.        Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, Sarana Pemerintah, pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.
c.         Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian masalah penyimpanan dengan baik
d.        Sertifikat Deposito adalah bentuk depostio yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah tangankan.
e.         Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi dapat ditarik dengan cek, BG atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
f.         Surat Berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap deviratifnya atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang
g.        Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan iu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yuang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemeberian bunga.
h.        Pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah merupakan penyediaan atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
i.        Penitipan merupakan penyimpanan harta berdasarkan peranjian kontrak antara Bank umum dan penitip, dengan ketentuan Bank Umum yang bersangkutan tidak mempunya hak kepemilikan atas harta tsb.
j.        Wali amanat merupakan kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Umum untuk mewawkili kepentingan pemegang surat berharga berdasarkan perjanjian antara Bank Umum dengan eminten surat berharga yang bersangkutan.
Demikianlah beberapa spesifikasi mengenai produk maupun produk bank, adapun berdasarkan hal diatas maka produk BritAma Junio merupakan jenis produk bank berupa jasa layanan simpanan.

2.2.3        Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Pada era globaliasi ini “Feaslibility Study” (Studi Kelayakan Bisnis) sudah banyak dikenal  dikalangan masyarakat, studi kelayakan bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pengusaha dari menengah  kebawah maupun pengusaha menengah keatas, sebelum mereka menjalankan perencanaan investasi bagi perusahaannya mereka terlebih dahulu menjalankan studi kelayakan, hal ini dikarenakan pengusaha kebanyakan tidak menginginkan perusahaannya rugi karena perhitungan atau perkiraan yang kurang tepat sehingga dapat mengakibatkan kebangkrutan perusahaan yang sangat fatal akibatnya. Studi kelayakan bisnis ini memang sangatlah berpengaruh besar dalam proses produsi perusahaan, karena tanpa terlebih dahulu melalui analisis ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Studi kelayakan bisnis (SKB) adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis Dilaksanakan dapat berhasil dengan pertimbangan mendapatkan manfaat finansial (Arti sempit). Studi Kelayakan Bisnis adalah penelitian tentang berhasil tidaknya proyek investasi dilaksanakan secara menggunakan (penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan ekses sumber daya, penghematan devisa, dan peluang usaha).
Menurut Kashmir dan Jakfar (2004:10) dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis adalah “suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidaknya perusahaan tersebut dijalankan”.

Adapun tujuan dari SKB menurut Kashmir dan Jakfar (2004:19-21) setidaknya ada 5 (lima) tujuan mengapa suatu usaha dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, diantaranya yaitu :

a.       Menghindari Resiko Kerugian
b.      Memudahkan Perencanaan
c.       Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
d.      Memudahkan Pengawasan
e.       Memudahkan Pengendalian

Dalam Studi Kelayakan Bisnis menuru Kashmir dan Jakfar (2004:25-27), secara umum ada terdapat 6 aspek yang perlu dilakukan, adapun diantaranya adalah:
a.       Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ke izin-izin yang diperlukan, kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang dipegang apabila dikemudian hari timbul masalah.


b.      Aspek Pasar dan Pemasaran
Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak, atau dengan kata lain, seberapa besar potensi pasar yang diinginkan atau tidak dengan kata lain, seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market share yang dilakukan oleh pesaing dewasa ini, kemudian bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk menangkap peluang pasar yang ada.
           
c.       Aspek Keuangan
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang ditentukan dan menilai apakah  suatu usaha bisnis akan dapat berkembang terus.

d.      Aspek Teknis dan Operasi
Dalam aspek ini yang diteliti adalah lokasi usaha baik kantor pusat, cabang, pabrik atau gudang, kemudian penentuan layout gedung mesin-mesin dan peralatan, dalam aspek ini juga diungkapkan tentang rencana pelaksanaan operasi dari usaha tersebut.

e.       Aspek Manajemen
Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.. Dalam aspek ini dibahas pembentukan manajemen yang akan menjalankan usaha selanjutnya berikut fungsi-fungsi yang akan dijalankan dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan pengendaliannya

f.       Aspek Ekonomi Sosial
Penelitian dalam aspek ekonomi sosial adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika suatu usaha tersebut dijalakan, pengaruh tersebut terutama terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dampak ekonomi tertentu yaitu peningkatan pendapatan masyarakat secara keseluruhan, serta dampak sosial seperti tersedianya sarana dan prasarana disekitar loasi usaha.
                            
            Adapun dalam penelitian ini hanya memakai 2 (dua) aspek dalam studi kelayakan bisnis yakni aspek pasar dan aspek keuangan, aspek pasar mencakup hal-hal yang berhubungan tentang pasar, contohnya konsumen, pangsa pasar, segementasi pasar, respon pasar dan masih banyak lagi didalamnya, disamping itu aspek keuangan mencakup segala yang menyangkut tentang keuangan, contohnya  finansial, laporan keuangan, rencana anggaran dan lain-lain. Data dalam aspek keuangan biasanya berupa data-data yang bersifat kuantitatif yang dapat dihitung secara numerik.            
            Dapat diketahui dari penjabaran diatas bahwa SKB (Studi Kelayakan Bisnis) memiliki berbagai aspek yang diperlukan guna meneliti kelayakan dari objek yang diteliti, aspek-aspek tersebut sangatlah mendukung dan bermanfaat guna mengkaji dan menganalisis dari kelayakan suatu investasi, namu kita tidak harus memakai semua aspek yang ada dalam studi kelayakan bisnis, melainkan kita hanya bisa memakai beberapa aspek saja bahkan satu aspekpun sudah cukup untuk dijadikan alat analisis asalkan aspek objek penelitian ini tentunya hanya membutuhkan satu aspek saja untuk diteliti, dengan kata lain kebutuhan kajian kelayakan hanya dilihat dari satu aspek saja. Terlepas dari itu semua apabila suatu investasi itu berupa investasi baru, atau baru berniat membangun suatu investasi, maka aspek yang diperlukan guna menganalisis investasi tersebut tentunya adalah semua aspek dari studi kelayakan bisnis, karena apabila investasi baru tentunya masih harus dikaji dari semua aspek yang ada. Adapun dari berbagai aspek tersebut terdapat matrik atau hubungan mengenai sumber atau cara yang diperoleh dari aspek yang dikaji, tentunya dari matrik atau hubungan tersebut dapat dijadikan sebagai acuan guna menjalankan penelitian ini, dari tabel tersebut dapat dilihat hal-hal mengenai unsur-unsur yang berkaitan tentang aspek yang dikaji dan salah satunya juga terdapat informasi mengenai alat analisis yang menjadi faktor penguji dalam penelitian ini khususnya di aspek yang bersangkutan, adapaun hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.2 Matrik hubungan antara Jenis, Sumber, analisis data,
Serta aspek yang dikaji

Aspek Yang
Dikaji
Jenis Data
Sumber Data
Cara Memperoleh Data
Tenik Analisis
Data
Hukum Sosial Ekonomi dan Budaya
Kualitatif
Primer Sekunder (Eksternal)
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
Kualitatif/Judgement analisis manfaat dan pengorbanan sosial modern lain yang sesuai
Pasar dan Pemasaran
Kualitatif dan Kuantitatif
Primer dan sekunder, (internal dan eksternal)
Dokumentasi
Observasi
Wawancara
Model Statistik Analsis trend, model lain yang sesuai
Teknis, teknologi dan Produksi/ Operasi
Kualitatif dan Kuantitatif
Primer dan sekunder, (internal dan eksternal)
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
Judgement, analisis biaya, layout, metode transportasi
Manajemen
Kualitatif dan Kuantitatif
Primer dan Sekunder (Internal)
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
Analisis Jabatan, Struktur Org., Judgement, Network Planning, Gant chart
Keuangan
Kualitatif dan Kuantitatif
Primer dan Sekunder (Internal dan eksternal)
Dokumentasi
Observasi
Kuisioner
Wawancara
Judgement, Analisis Sumber/Penggunaan Dana, Modal Kerja, Kriteria Investasi.


Sumber : “Khasmir & Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis:2004”


            Di dalam Studi Kelayakan Bisnis juga terdapat beberapa ruang lingkup yang menjadi hal-hal yang biasanya dikaji atau dibahas, sebagai contoh aspek pasar atau pemasaran, faktor ini merupakah kajian mengenai tingkat ekspektasi pasar dan respon pasar terhadap objek yang dikaji, dan ini bisa di analisis dengan menggunakan beberapa metode-metode analisis seperti yang tercantum dalam Tabel 2.2 di atas. Adapun gambaran ruang lingkup Studi Kelayakakan Bisnis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

SKB
Layak / Tidak Layak
Inovasi
Mgt. pemsaran
Mgt. Operasi

Mgt. personalia

Konsep Ling. masyarakat

Mgt. Keuangan

Ketentuan Pemerintah

Ilmu-ilmu dasar statisik

Ahli Teknik

 












     
Gambar 2.2 Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

            Berdasarkan gambar (Flow chart) tersebut diatas Studi Kelayakan bisnis mencakup beberapa faktor (Aspek) yang bisa dipakai guna menganalisis objek peneliltian, adapun beberapa faktor tersebut yakni, Manajemen Pemasaran, Manajemen Operasi, Manajemen Personalia, Konsep Lingkungan Masyarakat, Manajemen Keuangan, Ketentuan Pemerintah, Ilmu-ilmu dasar Statistik, dan yang terakhir ahli teknik. Dari banyak aspek tersebut bisa dipakai salah satu atau lebih untuk dipakai sebagai aspek penelitan yang pada akhirnya menghasilkan asumsi dari objek penelitian yang berupa pernyataan layak atau tidak layak, kemudian setelah itu dikeluarkan atau dibuat inovasi tentang penyelesaian masalah tentang obejek penelitian tersebut.
            Berikut akan dijelaskan kajian teori tentang beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mengevaluasi rencana investasi dari studi kelayakan menurut sumber dari www.pdffactory.com :



a.      Payback Period
Payback period ini menganalilsis seberapa lama investasi bisa kembali, semkin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi. Adapun kelemahan dari Payback period adalah tidak memperhitungkan nilai waktu uang dan tidak memperhitungkan aliran sesudah payback period.
b.      Discounted Payback Period
      Aliran kas di present-value kan sebelum dihitung payback periodnya. Metode discounted Payback Period tidak bisa menghilangkan kelemahan yang kedua yaitu tidak memperhitungkan aliran kas diluar Payback Period.
c.       Net Present Value
Net present value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.

NPV > 0 usulan investasi diterima
NPV < 0 usulan investasi ditolak

Atau

Net Present Value merupakan selisih antara Cash Inflow yang di diskonto pada tingkat bunga minimum atau Cost of Capital perusahaan dikurangi dengan nilai investasi, ketentuan investasi dengan kriteria ini bahwa investasi akan diterima jika nilai NPV positif atau lebih besar dari 0 (nol), hal ini menunjukan bahwa hasil yang diperoleh adalah lebih besar atau sama Cost of Return minimun yang sudah ditetapkan, akan tetapi jika hasil perhitungan NPV lebih kecil dari 0 (nol) maka proyek tersebut tidak bisa diterima. NPV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : (Lukman Syamsuddin,2000:151)

 QUOTE   -10

n       = Periode/tahun terakhir aliran kas
At      = Aliran kas pada periode t
k       = Tingkat keuntungan yang disyaratkan/diharapkan 
r        = Discount factor/tingkat keuntungan yang disyaratkan
n        = Jumlah tahun (umur ekonomis/life time).
d.      Internal Rate of Return
IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan present value aliran kas masuk dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi:
IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterima
IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolak
IRR kemudian bisa kita cari dengan metode coba-coba. Bisa juga langsung dengan menggunakan kalkulator keuangan atau software spreadsheet.
e.       Profitability Indeks
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1 usulan investasi diterima
PI < 1 usulan investasi ditolak
PI mempunyai manfaat lain, yaitu dalam situasi keterbatasan modal (capital rationing). Dalam situasi tersebut, PI digunakan untuk merangking usulan investasi

Dari bebreapa analisis diatas dapat diketahui bahwa NPV, IRR, dan PI merupakan metode terbaik. Ketiganya memperhatikan aliran kas (bukannya keuntungan akuntansi), memperhatikan nilai waktu uang, dan semua aliran kas diperhitungkan. Pada kondisi normal, ketiga metode tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang konsisten satu sama lain. Dalam beberapa situasi, bisa terjadi konflik (ketidakkonsistenan) antara ketiga metode tersebut. Jika terjadi konflik, NPV yang seharusnya dipakai sebagai kriteria investasi. Alternatif lain dengan menggunakan IRR atau PI untuk aliran kas tambahan (inceremental cash flow), atau MIRR (Modified Internal Rate of Return), jika kita ingin memakai IRR. Alternatif kiteria investasi tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama dengan kesimpulan dari NPV.
                
2.2.4        Aspek Pasar atau Pemasaran
Pemasaran/Marketing Adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, Penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi. (www.pdffactory.com:2011)
 Pangsa Pasar adalah Presentase total penjualan pasar suatu perusahaan untuk suatu jenis produk tertentu. (www.pdffactory.com:2011)
Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan – kekuatan permintaan dan penawaran. (kasmir dan jakfar:2006:167)
Pasar nyata merupakan himpunan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Sedangkan pasar potensial merupakan himpunan pembeli yang memiliki minat, namun tidak didukung oleh kemampuan maupun akses untuk membeli, namun memiliki peluang untuk membeli di masa yang akan datang, apabila memiliki pendapatan dan akses   (Kasmir dan Jakfar: 2003: 70).
Dalam dunia perbankan terdapat pasar yang menjadi salah satu peran penting dalam produksi perbankan, dengan pasar inilah perusahaan dapat menjalankan usahanya dan dapat menjual produk dan jasa yang dikeluarkan. tanpa pasar perusahaan tidak dapatlah berjalan, karena tanpa pasar perusahan tidak dapat mendistribusikan barang dan jasanya sehingga tidak bisa terjadi jual beli dalam produksinya.
Menurut M. Mursid (2006:25) Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau tempat (area) yang didalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dalam satu harga.
            Adapun menurut Kotler (1997:12) Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki keutuhan atau keinginan tertentu yang sama yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan kita.
Berikut adalah penjelasan secara lebih rinci mengenai Aspek Pasar dan Pemasaran :

Didalam aspek pasar dan pemasaran, kajian yang akan dibahas yakni berdasarkan dari berbagai disiplin ilmu, untuk itu aspek ini menjadi salah satu hal penting juga guna mengetahui kelayakan dari suatu perencanaan investasi, adapun konsep dan teori yang digunakan untuk menelaah dan menganalisis kondisi suatu investasi menjadi objek studi dalam aspek pasar dan pemasaran. pemasaran atau marketing  sendiri mempunyai konsep marketing mix yakni berupa 8 (delapan) P bauran pemasaran sinergis, yakni diantaranya adalah meliputi : product, place, price, promotion, potitioning, process, physical evidence, and people.
Ada perbedaan orientasi dalam tujuannya. Kajian aspek pasar dan  pemasaran bertujuan untuk mengeta-hui keadaan objek di masa lalu dan saat ini, sedangkan tujuan pemasaran dalam ilmu marketing adalah untuk mengendalikan
pasar di waktu yang akan datang (market driven).

Materi dapat dibahas dalam aspek ini, antara lain:

a.Permintaan

b.Penawaran

c.Proyeksi permintaan dan penawaran

d.Proyeksi penjualan

e.Produk (barang/jasa)

f.Analisis pesaing

g.Segmentasi pasar

h.Pemasaran dan implementasi strategi

            Dari sekian banyak materi yang ada di dalam aspek marketing, namun hanya beberapa saja yang akan diangkat dalam penelitan ini yakni diantaranya adalah permintaan dan penawaran, proyeksi permintaan dan penawaran, analisis pesaing, serta analisis SWOT dan Benchmarking

Alat-alat bantu analisis yang akan digunakan, antara lain:

1.Analisis least square untuk membuat proyeksi tingkat permintaan dan penawaran produk dari objek yang dikaji. Materi ini dapat dipelajari baik pada mata kuliah/buku-buku statistics maupun operasional research.
2.Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) untuk mengkaji posisi usaha dan persaingan. Materi ini dapat dipelajari dan diperdalam pada mata kuliah manajemen strategi.
3.Riset pemasaran (marketing research) yang bertujuan untuk menge-tahuiapakah produk yang akan ditawarkan diminati calon konsumen. Riset ini dapat dilakukan melalui tes produk, tes pasar, dan sebagainya.

Sumber : Tri Wahyono SE, MM. STUDI KELAYAKAN BISNIS
    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

            Adapun metode yang dipakai dalam menganalisis aspek pasar dalam penelitian ini adalah dengan menilai berapa besar permintaan serta market sharenya, selanjutnya dilakukan peramalan dengan menggunakan metode Trend Linear untuk meramal permintaan tersebut. Untuk mengetahui proyeksi permintaan tahun berikutnya, akan dianalisis dengan menggunakan metode trend linear dengan rumus Y=a+b(x) koefisen (nilai a dan b) ditentukan dengan rumus:
a= Σ yi                         b= Σ xi yi
        n                 x2     

Y = variabel tidak bebas (kelayakan usaha)
x = variabel bebas (aspek pasar dan aspek   financial)
a = nilai tercepat (konstan)
b = koefisien arah regresi

2.2.5         Aspek Keuangan
Berikut adalah beberapa penjelasan mengena Aspek  Keuangan yang menjadi bagian dari variabel dalam penelitian ini :
Dalam aspek keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian/ pengembangan usaha yang direncanakan atau dijalankan, kemudian merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan (neraca, laba/rugi, dan cash flow), dan menganalisisnya guna menentukan kelayakan usaha tersebut. Tujuan analisis dalam aspek ekonomi dan keuanganadalah untuk mengevaluasi keseluruhan pembahasan tiap-tiap aspek yang membutuhkan dana dan modal kerja ke dalam analisis investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian modal (pay back period), rate of return (tingkat pengembalian), retun on investment (tingkat pengembalian investasi), dan net present value (nilai sekarang bersih). Materi yang dapat dibahas meliputi :
a.Perkiraan modal kerja
b.Perkiraan biaya investasi
c.Perkiraan harga pokok produksi
d.Perkiraan laba-rugi
e.Perkiraan neraca
f.Sumber pembiayaan
g.Analisis investasi dan kelayakan

Manajemen Keuangan adalah keseluruhan aktifitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana (Financial Decision) dan mengalokasikan dana tersebut (Investment Decision). (www.pdffactory.com:2011)
            Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipersiapkan dalam Studi Kelayakan Bisnis dengan aspek keuangan :      
• Anggaran Pendapatan dan Biaya lima tahun (minimal 1 tahun)
• Rencana Kebutuhan Investasi
• Arus Kas (Cash – Flow) satu tahun
• Rencana Kebutuhan Pinjaman
• Rencana Pengembalian Dana Pinjaman
• Agunan Yang Dimiliki
• Performa Laporan Keuangan (neraca dan laba rugi satu tahun)
            Dalam aspek ini biasanya yang paling sering dikaji yakni laporan keuangan dari perusahaan yang diteliti, hal ini beralasan karena laporan keuangan lah yang sangat berperan penting dalam menggambarkan keadaan dan kemampuan perusahaan dimana dari laporan keuangan ini kita dapat mengetahui arus kas, kerugian atau keuntungan serta hal-hal lain dalam proses produksi satu tahun berjalan. Laporan keuangan dapat dianalisis dengan berbagai analisis yang ada seperti menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri analisis rasio likuiditas, equitas, profitabilitas dan rasio-rasio lainnya, disamping hal itu kriteria investasi juga dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, karena tentunya alat analisis yang terbaik dalam studi kelayakan bisnis adalah menggunakan kriteria investasi. Berikut dibawah ini akan digambarkan struktur salah satu bagian dari laporan keuangan yakni neraca guna mengetahui posisi sumber dan penggunaan dana yang diperoleh pada setiap perusahaan, dan kurang lebih seperti gambar dibawah ini:



PENGGUNAAN DANA
SUMBER DANA
MODAL
KERJA
HUTANG /
MODAL ASING
INVESTASI
MODAL SENDIRI

Struktur
Kekayaan
Struktur
Finansial
Investment
Decision
Financing
Decision
 







Gambar 2.3 Srtuktur Neraca

Sumber : www.pdffactory.com
            Dari struktur neraca diatas dapat dilihat bahwa terdapat dua faktor yang terdapat di dalamnya, yakni investment decision dan financing decision. Adapun hal pertama yakni investment decision adalah sebuah keputusan dalam menanamkan saham, sebagai modal awal dalam penanaman saham diperusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam bagian ini terdapat dua bagian yakni modal kerja dan investasi, keduanya merupakan gambaran struktur kekayaan dari perusahaan tersebut. Yang kedua yakni financing decision, yakni bagian yang menggambarkan keputusan pemakaian perusahaan dalam hal keuangannya, hal ini juga menggambarkan tentang hutang-hutang perusahaan dan kewajiban-kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan. Adapun kedua faktor tersebut adalah hutang/modal asing dan modal sendiri.


2.2.6        Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2005:18) Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Stregths) dan Peluang (Oportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalisir kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threats).
                            
            Dalam analisis ini peneliti dituntut untuk menentukan serta menganalisia beberapa faktor yang menjadi dasar-dasar dari perusahaan, adapun lebih khususnya lagi sesuai dengan tujuan penelitan yang ada maka penelitian ini akan menjabarkan faktor-faktor yang terdapat dalam analisis SWOT dalam Pencetusan Produk baru Bank, yakni bagaimanakah kekuatan dari produk baru bank yang dicetuskan, bagaimanakah kelemahan produk baru bank terhadap pengembangan usaha, dan disamping itu pula bagaimanakah peluang yang ada dalam pengembangan produk baru bank serta apakah terdapat ancaman dalam produk baru bank yang dikeluarkan sehingga dapat mengancam likuiditas dari PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

2.2.7    BritAma Junio
            (Jakarta, 24 Mei 2009) Bertempat di Atrium Cilandak Town Square,  BRI meluncurkan  produk dan program tabungan khusus untuk anak sekolah TK, SD, SMP dan SMA dengan nama Tabungan BRI BritAma Junio ke masyarakat.  Acara tersebut dimeriahkan oleh  band anak Lantro, penyanyi Debo dan Paton Idola Cilik, penyanyi Tasya.

Di jaman yang serba modern ini, perbankan dituntut untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan pasar bahkan menciptakan kebutuhan pasar baru, sehingga bank dituntut  harus selalu jeli dalam melihat pasar dan kreatif dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan jasanya.

Demikian pula yang saat ini dilakukan oleh BRI, dengan semangat “ melayani nasabah dengan setulus hati”, Bank BRI tidak hanya sekedar mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada (customer retention) tetapi juga upaya memperluas pasar hingga ke segmen usia muda di komunitas SES : B  hingga A+. 

Tabungan BRI BritAma merupakan produk utama Tabungan BRI di pasar perkotaan, telah mengembangkan target pasarnya kepada segmen usia muda yang diberi nama JUNIO. Junio merupakan Tabungan BRI Britama yang ditujukan  secara khusus untuk pasar anak sekolah TK, SD, SMP dan SMA. Cara pemasaran dan cara pengemasan produk tabungan ini lebih melibatkan emosi anak (emotional selling) dengan dilengkapi berbagai fasilitas kemudahan dan tentunya fasilitas yang sangat menarik bagi kelompok anak. Selain untuk menunjang kebutuhan bisnis Tabungan BRI, program ini juga bertujuan untuk ikut mensukseskan program Bank Indonesia “Ayo ke Bank” dengan mengenalkan produk dan jasa layanan bank di usia  sejak dini.   

Untuk dapat lebih mudah memperkenalkan dan mengajarkan kepada anak tentang produk bank dan pentingnya budaya menabung , maka setiap pemegang rekening Tabungan BRI BritAma Junio, akan diberikan secara GRATIS : buku tabungan dengan sampul bergambar karakter dan Kartu ATM/Debit limited edition bergambar karakter kartun internasional idola anak dengan pilihan karakter seperti Superman, Tom and Jerry dan Tweety.

Program ini dapat dikategorikan sebagai tabungan murah dengan diberikan berbagai ketentuan dan fasiltas secara GRATIS seperti biaya administrasi bulanan , fasilitas asuransi personal accident dengan minimal saldo Rp. 500 ribu. Selain fasilitas tersebut, penabung Junio juga akan mendapatkan fasilitas untuk menggunakan electronic channel BRI seperti :
- Ribuan jaringan ATM BRI dan ATM lain yang tersebar secara nasional (ATM  Bersama, ATM Link, dan ATM Prima),
- SMS Banking BRI, Kios Banking BRI serta fasilitas  EDC dan Mini ATM BRI
- Phone Banking BRI dengan nomor 14017, Penabung Tabungan BRI BritAma juga secara otomatis dapat diikutkan pada setiap program Undian Berhadiah Tabungan BRI BritAma dan e Banking BRI sesuai syarat dan ketetntuan yang berlaku.

Selain itu Tabungan BRI BritAma Junio dapat dimanfaatkan sebagai tabungan perencanaan (jangka panjang) dengan cara orang tua menempatkan sejumlah dana tertentu (kelipatan Rp. 25 juta) untuk kebutuhan jangka panjang (> 6 bulan).  Dengan mengikuti program tabungan perencanaan ini akan langsung mendapatkan hadiah menarik berupa Cash Bonus Junio, yaitu uang tunai yang langsung diterima didepan. Orang tua juga dapat memanfaatkan fasilitas Automatic Funds Transfer (AFT) jika ingin menambah saldonya  setiap bulan. Fasilitas AFT ini memudahkan orang tua untuk mengalokasi dananya kepada anak setiap bulannya.

Dalam periode launching program ini , nasabah Tabungan BRI BritAma Junio akan memperoleh hadiah langsung berupa merchandise Superman, Tom and Jerry serta Tweety. Nasabah juga akan diuntungkan dengan beberapa program promo BritAma Junio dimana Bank BRI bekerjasama dengan beberapa wahana bermain, entertainment centers, restoran, dan masih banyak lagi.

Untuk memperkenalkan produk dan program Tabungan BRI BritAma Junio ke masyarakat, Bank BRI mengadakan launching BritAma Junio pada hari Minggu, tanggal 24 Mei 2009 di Cilandak Town Square Jakarta yang dimulai jam 10 pagi sampai dengan selesai. Acara tersebut dimeriahkan dengan games dan kuis interaktif, band anak Lantro, penyanyi Debo dan Paton Idola Cilik, penyanyi Tasya, dan MC oleh Shahnaz Haqque, Ersa Mayori dan Indra Haerlambang dan masih banyak lagi. Untuk memanjakan penonton, Bank BRI mempersembahkan penampilan spesial dengan mendatangkan karakter Tom and Jerry langsung dari Warner Bros. Amerika. Bagi nasabah baru yang membuka Tabungan BRI BritAma Junio di hari itu, mendapatkan kesempatan khusus untuk berfoto dengan kartun idola Tom and Jerry. Untuk memudahkan pelayanan maka Bank BRI menyelenggarakan pameran sejak 24 Mei 2009 sampai dengan 31 Mei 2009 di mall tersebut bagi calon nasabah  yang ingin membuka langsung Tabungan BRI BritAma Junio.

            Dapat kita lihat dari kutipan artikel diatas yang berhasil dari BritAma Junio adalah menarik bagi anak-anak, produk ini sangatlah berkembang pesat beberapa tahun terakhir, sehingga pada tahun sekarang (2011) BritAma Junio memperoleh penghargaan sebagai Top Brand Award 2011 dari Frontier Consulting Group, dan sebetulnya hasil studi secara teori dan image BritAma Junio sangatlah layak untuk dilanjutkan, namun terlepas dari itu semua ilmu pengetahuan juga memerlukan bukti dan pengecekan sehingga ada dasar untuk mempertanggung jawabkan semuanya, maka diperlukanlah penelitian ini guna menjawab bukti otentik tersebut.
            Sekitar bulan Mei tahun 2009 sebetulnya BRI sudah memperkenalkan produk tabungan yang baru, Produk tabungan perbankan milik pemerintah ini diberi nama BritAma Junio, sesuai dengan namanya Britma Junio ini diperuntukan untuk Putra-Putri Indonesia.
            Produk ini memiliki keistimewaan diantaranya bebas biaya administrasi sehingga sangat pas kalau digunakan sebagai “celengan” bagi si kecil sama seperti rekening Britama biasa, BritAma Junio juga mendapatkan kartu ATM BRI, istimewanya kartu ATM BritAma Junio juga menggunakan gambar yang disukai anak-anak dengan 3 (tiga) pilihan gambar (Tweety, Superman dan Tom & Jerry).
Selain itu bila persediaan sampul BritAma Junio di unit kerja BRI yang dituju untuk pembukaan rekening masih ada kita bisa meminta BRI untuk memberi sampul BritAma Junio di buku tabungan BritAma Junio tersebut.
Keistimewaan lainnya adalah dengan menggunakan kartu ATM BritAma Junio, kita bisa mendapatkan kemudahan dan fasilitas/akses di berbagai tempat rekreasi, education centers dll. Pada saat ini BritAma Junio bekerja sama dengan TimeZone dalam bentuk promo.
Fasilitas lainnya adalah :

·         Real Time Online
·         Asuransi Anak
·         Kesempatan untuk Undian Berhadiah
·         Mendapatkan Bunga Bank
·         Akses e-Banking layaknya rekening BritAma
Namun demikian karena rekening BritAma Junio ini bebas biaya administrasi, Kartu ATM BritAma Junio hanya dapat digunakan di ATM BRI. Kartu ATM BritAma Junio tersebut tidak dapat digunakan untuk transaksi debet di merchant dan transaksi ATM di jaringan ATM bersama maupun ATM prima.
Adapun Syarat Pembukaan Tabungan BritAma Junio adalah sebagai berikut :
·         Orang tua/wali wajib memiliki/membuka Tabungan BRI BritAma
·         Orang tua/wali mengisi form pembukaan APL-O1, CIF dan Formulir Surat Pernyataan orang tua dan Surat Kuasa pendebetan rekening
·         Orang tua/wali menandatangani Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT).
·         Menyerahkan fotocopy bukti identitas orang tua/wali
·         Orang tua/wali bertemu minimal satu kali pada saat pembukaan
·         Tabungan BRI BritAma Junio dipasarkan bersama dengan Tabungan BRI BritAma. Ketentuan minimal setoran untuk paket pembukaan Tabungan BRI BritAma dan Tabungan BRI BritAma Junio adalah Rp. 1.000.000,-. (dengan syarat minimal BritAma/BritAma Junio adalah Rp 200.000.). Khusus baqi pekeria BRI vanq inqin membukakan untuk anaknva. dapat membuka Tabunqan BRI BritAma Junio cukup denqan minimal setoran Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
·         Orang tua/wali wajib melakukan AFT (automatic funds transfer) dari rekening Tabungan BRI BritAma (yang berfungsi sebagai rekening induk) ke setiap rekening Tabungan BRI BritAma Junio minimal Rp. 100.000,- per bulan. Khusus baqi pekeria BRl, rekening gaji Tabunqan BRI BritAma pekeria BRI waiib diijadikan rekening induk.

2.2.8    Investasi
            Suatu investasi dikatakan menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut bisa membuat pemodal jadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi, pengertian konsisten dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. Terdapat banyak alat analisis investasi yang dapat digunakan, namun salah satunya yakni dengan menggunakan kriteria investasi. Investasi yang dipandang dari dimensi waktu disebut investasi jangka panjang. Istilah lain yang sering dipergunakan adalah Capital Investment (investasi modal), dan untuk singkatnya kita sebut sebagai “investasi” saja. Meskipun disebut sebagai investasi jangka panjang kita akan melihat nanti bahwa investasi modal juga akan melibatkan modal kerja (yang disebut investasi jangka pendek).
            Menurut buku berjudul “Dasar-dasar Manajemen Keuangan” karangan dari Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti menyebutkan bahwa : pengaturan investasi modal yang efektif perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1.      Adanya usul-usul investasi
2.      Estimasi arus kas dari usul-usul investasi tersebut.
3.      Evaluasi arus kas tersebut
4.      Memilih proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu, dan
5.      Monitoring serta penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilaksanakan.

Usul-usul investasi tidak mesti berasal dari bagian keuangan. Mungkin saja usul investasi tersebut berasal dari bagian pemasaran (misalnya membuka jaringan baru, atau distribusi baru), bagian produksi (mengganti mesin yang rusak), dan melibatkan berbagai bagian (meluncurkan produk baru, mendirikan pabrik baru). Demikian juga estimasi arus kas akan memerlukan kerja sama antara bagian yang mengusulkan dengan bagian keuangan, evaluasi arus kas mungkin lebih banyak dilakukan oleh bagian keuangan, demikian juga pemilihan proyek, akhirnya monitoring memerlukan kerja sama dengan seluruh bagian yang terlibat.
            Jenis investasi ada berbagaimacam, namun pada umumnya investasi ada dua macam yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang merupakan investasi yang jangka waktunya bertahun-tahun dan biasanya perlu waktu lama pula untuk membangun investasi teresebut, investasi ini juga biasanya memerlukan modal yang sangat besar guna membangun investasi tersebut agar bisa dipetik hasilnya bertahun-tahun kedepan. Akan tetapi sebaliknya investasi jangka pendek yakni investasi yang jangka waktunya singkat dan biasanya maksimal hanya lima tahun, investasi ini tidak memerlukan modal yang cukup besar, oleh karena itu keuntungan yang diperoleh dari investasi ini tentunya tidaklah sebesar keuntungan investasi yang dihasilkan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek biasanya dijalankan oleh perorangan, sehingga keuntungannya pun hanya untuk satu orang saja. Berdasarkan hal itu semua dalam penelitian ini juga merupakan suatu investasi, karena dalam awal pencetusan BritAma Junio tentunya memerlukan modal yang cukup besar, karena pada umumnya penanaman modal itu investasi maka Produk BritAma Junio pun disebut investasi yang mana jenis investasi dari produk BritAma Junio adalah Investasi jangka panjang.

2.2.8    Permintaan dan Penawaran
            Dalam dunia usaha tentunya disamping pembuatan produk yang akan dijual baik berupa barang ataupun jasa tentunya akan melewati jalur penawaran produk, begitu pula dengan produk BritAma Junio, produk ini akan melalui proses penawaran sehingga timbal balik dari konsumen adalah melakukan permintaan sesuai dengan keinginan konsumen. Adapun permintaan dan penawaran tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena setiap ada penawaran tentunya akan ada permintaan dari konsumen, permintaan tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan suatu penawaran produk dari suatu distribusi produk tertentu. Berikut akan dijelaskan definisi penawaran yang lebih spesifik dari beberapa ahli :
            Penawaran adalah distribusi produk yang berasal dari produsen ke konsumen guna mempromosikan produk yang akan dijual sehingga tujuan perusahaan untuk menjual produk dapat tercapai
            Sedangkan permintaan adalah suatu keinginan dari konsumen untuk memiliki atau mendapatkan barang berupa produk atau pelayanan jasa sehingga kebutuhannya terpenuhi.
            Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
A. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
B. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2.   Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
3.   Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Selamat Belajar Ilmu Ekonomi Dasar.









2.3       KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN
Bank Rakyat Indonesia
Kantor Pusat
“BritAma Junio”
Alat Analisis
Efektif (layak) bagi Pengembangan Usaha
(Npv >0, Irr > df, PI > 1)
Kurang efektif (tidak layak) bagi Pengembangan Usaha
(Npv<0, irr<df, PI<1)

Mengakhiri (alternatif)
Menindaklanjuti
 








           


Gambar  2.4  Kerangka Berpikir Penenelitian
Dapat terlihat dari kerangka berfikir penelitian tersebut diatas bahwa yang menjadi tujuan utama dalam penelitan ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari suatu produk baru BritAma Junio, yakni agar dapat mengetahui hasil studi kelayakan  layak atau tidak layak produk baru BritAma Junio ini terhadap pengembangan usaha bank, kerangka berfikir penelitian ini awal mulanya bertumpu pada kebijakan dari Bank Rakyat Indonesia sendiri yang memutuskan untuk menciptakan produk baru kemudian dinamakan dengan BritAma Junio atau tabungan untuk anak-anak, oleh karena itu disinilah diperlukannya studi kelayakan terhadap produk baru tersebut guna memeperoleh gambaran masa depan produk yang sedang dijalankan tersebut, setelah itu maka dapt diketahuilah hasil dari studi kelayakan apakah layak bagi pengembangan usaha?, ataukah sebaliknya yakni tidak layak bagi pengembangan usaha?, apabila layak maka Bank Rakyat Indonesia dapat menindaklanjuti produk baru BritAma Junio tersebut, dan apabila tidak layak maka dapat diakhiri atau beralih ke alternatif lainnya.

2.4       HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu asumsi atau pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenaranya (Djarwanto dan Subagyo, 1993:183). Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan dari perumusan masalah yang ada pada objek penelitian ini dimana hasil dari jawaban sementara  akan diuji kebenarannya dan bisa dipakai sebagai pedoman atau acuan dalam pengumpulan data, serta sebagai faktor pendukung dalam  penelitian ini.
Hipotesis dalam penelitian ini yakni, diduga bahwa Studi Kelayakan dari penelitan terhadap produk baru bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Kantor Pusat, yakni  produk baru BritAma Junioa adalah “Layak”, hal ini dapat didasarkan pada hasil analisis dari data-data sekunder maupun primer yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia serta data-data dari international networking (internet). Karena didalam internet dan website serta para blogger menyebutkan bahwa Produk baru BritAma Junio pada Bank Rakyat Indonesia sangat diminati beberapa tahun terakhir, para blogger menyimpulkan hal tersebut karena mereka melihat laporan keuangan dari tahun ke tahun yang mana setiap tahunnya setelah mencetuskan produk baru bank, serta pembukaaan rekening yang bertambah tiap tahunnya, dan juga dapat menghimpun dana yang besar setiap tahunnya, dan juga laba bersih dari PT. Bank Rakyat Indonesia cenderung meningkat, oleh karena itu hal ini merupakan nilai positif bagi hasil kelayakan serta sebagai salah satu acuan bagi penelitian ini, untuk lebih jelasnnya sebagai bukti dan dasar dari hipotesis ini maka kita bisa mengecek di alamat website yang tertera di daftar pustaka.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis komentar sesuka hatinya asal jangan menyinggung perasaan orang ^_^